Mohon tunggu...
Samuella GPriyono
Samuella GPriyono Mohon Tunggu... Freelancer - Fresh Graduate

Pembaca buku dan penikmat film

Selanjutnya

Tutup

Film

Dari Pelajar Ke Diktator: Presiden Snow

16 Oktober 2024   12:33 Diperbarui: 16 Oktober 2024   13:08 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(gambar diambil dari scroll.in)

Snow memandang cinta sebagai suatu pemantik kelemahan, dan ia menggunakannya sebagai senjata untuk menjatuhkan musuhnya.

Usai kehilangan Lucy Gray, Snow memulai kembali hidupnya dengan idealisme dan ambisi pribadi. Snow diundang untuk bekerja magang dengan Dr.Gaul sekaligus belajar di universitas. Snow pun kembali hidup makmur setelah menjadi anak asuh Plinth, orang tua Sejanus Plinth. 

Hal ini membuktikan kutipan yang turun-temurun di keluarga Snow, “Snow lands on top”. Baik Snow yang merujuk pada keluarga Coriolanus pun snow yang merujuk pada salju, akan selalu berada di atas. Kutipan ini Snow ucapkan ketika ia menemui Dean Highbottom, kepala Academy, kawan lama ayah Snow sekaligus pencipta Hunger Games. Snow menunjukkan bahwa terlepas dari kecurangan, kejahatan, kelicikan, dan kecerdikan yang ia lakukan ia akan tetap meraih yang ia inginkan.

(gambar diambil dari mediathenerd)
(gambar diambil dari mediathenerd)
Coriolanus Snow, akhirnya berhasil juga menjadi Presiden Panem dan meneruskan Hunger Games. Coryo Snow yang semula tampak idealis, ragu-ragu, dan baik hati perlahan menjadi diktator licik dan cerdas. 

Prekuel Hunger Game, The Ballad of Songbirds and Snakes, berhasil menceritakan tahap demi tahap seorang pelajar di Academy menjadi seorang diktator, Presiden Panem. Bahwa setiap hal yang ia lakukan memiliki alasan, dan semua yang ia katakan memiliki masa lalu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun