Mohon tunggu...
Samuel Henry
Samuel Henry Mohon Tunggu... Startup Mentor -

JDV Startup Mentor, Business Coach & Public Speaker, IT Business Owner, Game Development Lecturer, Hardcore Gamer .........

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Dampak Media Sosial Dalam Politik

28 Maret 2016   14:57 Diperbarui: 28 Maret 2016   21:57 2810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda bisa lihat perbedaan yang jauh antara @temanahok dan @sahabatSSU (Sandiaga) dan @save_hajilulung? Bagaimana dengan jumlah dari twitter resmi Sandiaga yaitu @SSUforDKI1?

Bagaimana dengan Instagram? Seperti yang kita ketahui orang Indonesia lagi ngefans berat sama platform ini. Iseng saya coba dan ini angka yang saya dapatkan:

  • Teman Ahok: 36.2K
  • Sahabat Sandi: 119
  • Save_Hajilulung: 760
  • SukaHajiLulung2017: 188

Saya tidak tahu mana yang menjadi official account untuk Haji Lulung, jadi saya ambil saja keduanya. Dan tampaknya pak Haji lebih populer dibanding Sandiaga Uno. Tapi keduanya tidak ada apa-apanya dibanding dengan Teman Ahok yang mencapai 36.200. Wow...

Tiga platform itu (Facebook, Twitter dan Instagram) adalah platform media sosial yang populer. Dan sepertinya semua kandidat sudah memiliki fans atau relawan di tiap platform. Bagaimana dengan kandidat lain seperti Djarot dan Ahmad Dani? Katakanlah saya kurang update untuk kandidat lainnya, tapi kok sepertinya saya tidak yakin jumlahnya cukup tinggi karena kepopuleran dari relawan tidak cukup tinggi. Boro-boro tinggi, lha linknya aja susah didapat. Ngga coyo? Coba googling aja.. paling masuk ke media berita dan hanya dapat berita “katanya akan....” dan “menurut pengakuannya...” tanpa ada link dan data angka yang bisa dibuktikan.

Analisis Cocokologi

Mari kita mencocok-cocokkan..

Melihat keunggulan dari Teman Ahok diatas, sulit untuk tidak bisa menerima kalau sirkulasi berita, gambar dan video yang mendukung aktivitas Ahok pasti lebih banyak, lebih ramai dan lebih mempengaruhi. Bayangkan sendiri perbandingan terdekat hanya 1:10. Lha gimana mau menang?

Kita cocokkan lagi, siapa teman-teman Ahok itu? Kalangan anak muda yang notabene sudah sangat fasih main media sosial menggunakan smartphone. Tentu relawan yang lain juga begitu. Tapi angka yang jauh ini dampaknya luas. Satu berita yang disebarkan lebih mempengaruhi teman-temannya. Satu video yang diklik dan ditandai LIKE akan lebih memberikan persepsi bagus kepada pengunjung lain. Perlahan-lahan akan mempengaruhi orang lain juga.

Tapi bukan hanya relawan pendukung yang bisa begitu. Kelompok penentang juga bisa, tuh lihat kelompok Bukan Teman Ahok. Fanpage relawan Sandiaga Uno saja kalah jumlahnya.

Apakah kondisi ini menguntungkan Ahok? Ya sudah pasti. Berita bagus akan menambah dukungan kepadanya. Berita burukpun akan menambah popularitasnya? Kok Bisa? Ya bisa aja, toh perbandingan 1:10 membuat banyak berita negatif akan mudah dipukul mundur oleh penggemarnya.

Penentang bisa saja teriak kesal sampai usus diperut nyendul keluar, tapi itu tidak akan bisa mengubah persepsi. Penentang bisa saja berteriak tidak adil dan mengeluarkan semua aturan, ketentuan sampai sumpah serapah tujuh turunan tapi tidak akan bisa melawan persepsi yang terbangun. Selanjutnya tudingan akan diarahkan ke media yang memihaklah atau yang lebih konyol ada konspirasi dibalik relawan tertentu. Ya memang pasti ada dong. Tapi sering bukan seperti yang dituduhkan.

Media sosial adalah platform komunikasi. Hanya tools yang bisa menjadi katalisator saja. Tidak kurang dan tidak lebih. Yang lebih berpengaruh adalah manusia yang mengerti akan kegunaannya dan memanfaatkan semaksimal mungkin. Jadi kalau fanpage, follower sedikit maka yang salah adalah para relawan pendukungnya. Mungkin kurang antusias, kurang pede, kurang dana sampai kurang motivasi dan pemahaman. Nah pemahaman dan motivasi ini tidak bisa dibangun instan berbasis order dan duit. Dari contoh kasus Obama, nampak strategi tertentu. Coba anda lihat kembali dan temukan kandidat mana yang tidak aktif relawannya? Artinya mereka tidak pakai strategi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun