Mohon tunggu...
Syam
Syam Mohon Tunggu... Penulis - Syamsulhadi

Sublimasi hidup

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hikayat Sambal Balado Iwak Kali Gosong

23 Mei 2022   15:32 Diperbarui: 23 Mei 2022   15:37 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: WinNetNews.com

Untuk mulai memasak, saya goreng mahluk bersirip tadi, terlebih dahulu. Sembari mengupas kulit bawah merah dan bawang putih, cabe rawit, cabe merah panjang dan ketumbar untuk diuleg sampai halus. Selang berapa menit, ada yang lewat di hidung saya bau gosong. Astaga..,saya lupa kalau tadi, juga menggoreng Ikan. Saya bergegas mematikan kompor agar kegosongan tidak merambat kemana-mana.

Setelah saya lihat, sukurlah, gosongnya tidak begitu parah, penggorengan pun berlanjut, hingga tergoreng semua, termasuk isu menikahnya Maudy Ayunda oleh netijen, eits. Tahap selanjutnya yaitu menumis bumbu yang tadi sudah dihaluskan, gemrecik suara wajan panas pun mengiringi aktivitas saya, sesekali letupan gorengan cabai kadang juga menyapa kulit saya. hehe agak pusitis dikit.

Aromanya mulai terasa. Saya tambah dengan daun jeruk pecel, daun kemangi, penyedap rasa, garam, 2 sendok teh gula secukupnya, untuk menambahkan cita rasa makanan. Selanjutnya tinggal masukan kembali, Ikan yang sudah digoreng tadi ke dalam tumisan bumbu. Tambahkan sedikit air biar bumbu-bumbunya meresap ke dalam makhluk bersirip tadi. Tinggal tunggu 3 menit agar bumbu-bumbunya meresap semua.

Masakan pun sudah matang. Jadilah Sambal Balado Iwak Kali dengan gorengan sedikit gosong. Sesi yang terakhir menyiapkan hidangan semenarik mungkin di atas piring cantik agar kelihatan mempesona. Sembari menyiapkan itu saya teringat perkataan perempuan yang baru saya kenal, dan orangnya cukup menarik. Tetapi perkataan tersebut saya kontekstasikan dengan kehidupan. 

" Proses kehidupan itu seperti halnya memasak, lezatnya makanan itu, tergantung racikan bumbunya dan prosesnya memasaknya. Kalau racikan bumbunya pas, prosesnya juga tepat, maka, hidangan makanan itu akan terasa lezat. Begitu pula kehidupan kalau prosesnya baik, maka apa yang kita capai di kehidupan ini akan baik pula." Hem? Masak gitu? Setelah memasak, beban yang tadi hilang akhirnya kembali lagi. 

Tamat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun