“ Enggak gitu sayang, ya gak papa sih kalau segitu, aku malah bahagia.” Ungkap Habibi, dengan sedikit girang.
“ Tapi.., yang nglahirin kamu.” Melanjutkan bicaranya, tertawa terbahak-bahak.
“ Mana bisa aku melahirkan?.” Jawab Habibi dengan senyumnya kecut.
Walaupun Habibah mempunyai perawakan yang feminim, nada bicaranya halus, tetapi ia memiliki selera humor yang cukup tingggi. Kalau on mood tawanya cukup kencang. Tipekal humorisnya direpresentasikan dengan tontonan kesukaanya, yaitu film atau acara tv yang berbau komedi. Selain itu, ia salah satu mahasiswi yang suka dengan filsafat, dikampusnya ia juga sering terlibat diskusi. Salah satunya adalah diskusi feminisme.
Begitupun dengan Habibi selera humornya juga tinggi. Namun setiap kali ia ngelawak selalu garing atau lebih jelasnya gak lucu. Tidak jauh dengan kekasihnya, Habibi juga salah satu peminat filsafat sejati. Ia sangat mengidolakan filsuf Kordoba, Spanyol yaitu Averos atau familiar disebut Ibnu Rusyd. Walaupun begitu, ia juga tidak kalah faham tentang feminisme, seperti yang digeluti Habibah.
Setelah bergurau, memalui telfon, tidak terasa malam semakin larut. Mereka menyudahi perbincangannya, yang cukup mengasikannya itu. Akhirnya mereka berdua menutup telfonya dan terlelaplah mereka.
Hari yang singkat itu dilewati dengan beragam pristiwa. Hari H pun tiba, momen yang sangat bersejarah buat Habibi dan Habibah. Tepat pada pukul 7 pagi. Mereka melangsungkan ijab qobul. Penghulu, pengantin, saksi dan wali sudah bersiap untuk melangsungakan meomen sakral itu.
“ Saya nikahkan dan kawinkan Habibi bin Habiburahman dengan anak saya Habibah binti Abdullah dengan mas kawin seprangkat alat sholat dan uang sebesar 1 juta rupiah diabayar tunai.”
“Saya terima nikah dan kawinnya Habibah binti Abdullah dengan mas kawin seprangkat alat sholat dan uang sebesar 1 juta rupiah dibayar tunai.”
“ Saaaaah…” Jawab saksi dengan serentak.
Akhirnya, mereka sudah melewati momen itu. Setatus mereka sudah tidak lagi pacar atau sejenisnya. Status mereka sudah beralih menjadi suami dan istri. Mereka berdua sangatlah bahagia. Terlihat ketika sesi pemotretan, mimik mukanya yang disertai senyuman manis di sudut bibir ke dua insan tersebut menggambarkan rasa hatinnya.