Mohon tunggu...
Syam
Syam Mohon Tunggu... Penulis - Syamsulhadi

Sublimasi hidup

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Siapa yang Akan Menjadi Pemimpin di Lingkup Keluarga? Suami Atau Istri?

21 Mei 2022   11:20 Diperbarui: 21 Mei 2022   11:41 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            “ Enggak gitu sayang, ya gak papa sih kalau segitu, aku malah bahagia.” Ungkap Habibi, dengan sedikit girang.

            “ Tapi.., yang nglahirin kamu.” Melanjutkan bicaranya, tertawa terbahak-bahak.

            “ Mana bisa aku melahirkan?.” Jawab Habibi dengan senyumnya kecut.

Walaupun Habibah mempunyai perawakan yang feminim, nada bicaranya halus, tetapi ia memiliki selera humor yang cukup tingggi. Kalau on mood tawanya cukup kencang. Tipekal humorisnya direpresentasikan dengan tontonan kesukaanya, yaitu film atau acara tv yang berbau komedi. Selain itu, ia salah satu mahasiswi yang suka dengan filsafat, dikampusnya ia juga sering terlibat diskusi. Salah satunya adalah diskusi feminisme.

Begitupun dengan Habibi selera humornya juga tinggi. Namun setiap kali ia ngelawak selalu garing atau lebih jelasnya gak lucu. Tidak jauh dengan kekasihnya, Habibi juga salah satu peminat filsafat sejati. Ia sangat mengidolakan filsuf Kordoba, Spanyol yaitu Averos atau familiar disebut Ibnu Rusyd. Walaupun begitu, ia juga tidak kalah faham tentang feminisme, seperti yang digeluti Habibah.

Setelah bergurau, memalui telfon, tidak terasa malam semakin larut. Mereka menyudahi perbincangannya, yang cukup mengasikannya itu. Akhirnya mereka berdua menutup telfonya dan terlelaplah mereka.

Hari yang singkat itu dilewati dengan beragam pristiwa. Hari H pun tiba, momen yang sangat bersejarah buat Habibi dan Habibah. Tepat pada pukul 7 pagi. Mereka melangsungkan ijab qobul. Penghulu, pengantin, saksi dan wali sudah bersiap untuk melangsungakan meomen sakral itu.

            “ Saya nikahkan dan kawinkan Habibi bin Habiburahman dengan anak saya Habibah binti Abdullah dengan mas kawin seprangkat alat sholat dan uang sebesar 1 juta rupiah  diabayar tunai.”

            “Saya terima nikah dan kawinnya Habibah binti Abdullah dengan mas kawin seprangkat alat sholat dan uang sebesar 1 juta rupiah dibayar tunai.”

            “ Saaaaah…” Jawab saksi dengan serentak.

Akhirnya, mereka sudah melewati momen itu. Setatus mereka sudah tidak lagi pacar atau sejenisnya. Status mereka sudah beralih menjadi suami dan istri. Mereka berdua sangatlah bahagia. Terlihat ketika sesi pemotretan, mimik mukanya yang disertai senyuman manis di sudut bibir ke dua insan tersebut menggambarkan rasa hatinnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun