Mohon tunggu...
Samuel Edrick Wijaya
Samuel Edrick Wijaya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Indonesia Darurat Membaca

28 April 2024   22:37 Diperbarui: 28 April 2024   22:37 894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kurangnya wawasan karena minat membaca/literasi yang rendah menghambat tumbuhnya pola pikir yang luas dan bisa melihat banyak hal dari berbagai sudut pandang sehingga terbentuklah pribadi yang berpikiran sempit, berpola pikir dangkal, dan kesulitan membuat solusi kreatif untuk memecahkan masalah. 

Berdasarkan data dari kompasiana.com, wawasan yang kurang luas akibat minat membaca/literasi yang rendah juga bisa mengakibatkan dampak lebih lanjut seperti membuat orang kurang mampu mengutarakan pendapat secara lisan maupun secara tertulis dan tidak memiliki ide-ide bermanfaat untuk menulis/membuat karya. 

Orang dengan minat baca yang rendah bisa menjadi kurang peka dengan segala fenomena yang terjadi di dunia sekitarnya. Ini membuat mereka tidak mengetahui informasi-informasi tentang fenomena-fenomena politik, sosial, dll dalam masyarakat sehingga mudah termakan berita-berita palsu/hoax. Banyak pengguna internet/netizen yang mempercayai informasi palsu/hoax akibat kurang literasi tentang suatu konflik/masalah secara mendalam dari berbagai sumber yang kredibel. 

Mereka biasanya terpancing dengan ujaran-ujaran kebencian atau headline berita yang bombastis tanpa membaca lebih lanjut mengenai hal yang menjadi masalah utama. Ini tentu bisa mengakibatkan banyak masalah sosial baru seperti konflik/kasus perpecahan. Dampak-dampak akibat kurangnya literasi masyarakat Indonesia tersebut menghambat berkembangnya sumber daya manusia Indonesia untuk masa depan. 

Tentu harus terdapat solusi/hal-hal yang dilakukan untuk menanggapi masalah rendahnya tingkat literasi/minat membaca masyarakat Indonesia untuk menghindari dampak negatifnya. Upaya yang dapat dilakukan adalah penanaman nilai-nilai terkait pentingnya membaca sejak dini untuk kalangan anak-anak muda. 

Dikutip dari kumparan.com, anak-anak dengan usia dini 3-12 tahun merupakan masa-masa pertumbuhan yang paling bagus untuk diajarkan kebiasaan membaca. Mengajarkan anak kebiasaan membaca bisa dimulai dari orang tua dengan mengajarkan anak mereka untuk rutin membaca buku setiap hari. 

Di sekolah, para guru juga bisa menciptakan program-program untuk meningkatkan minat membaca siswa seperti membuat sesi membaca buku/literasi dengan jangka waktu tertentu setiap hari, menyediakan buku-buku di kelas sebagai pojok literasi, dan lain-lain. 

Pembangunan perpustakaan dan penambahan jumlah buku juga merupakan cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat membaca negara Indonesia, masalahnya bukan selalu kebiasaan orang-orang. Ketersediaan sarana prasarana untuk membaca yang cukup tentu juga akan mempermudah terbentuknya kebiasaan literasi yang baik. 

Penggunaan gawai/gadget dengan lebih bijaksana sebenarnya juga merupakan upaya meningkatkan minat membaca masyarakat Indonesia yang dapat dilakukan dengan semakin mudahnya akses teknologi digital untuk  masyarakat Indonesia. Daripada membuang-buang waktu dengan terlalu lama bermain game, scrolling media sosial, dan membuang-buang waktu dengan gawai kita, bisa digunakan untuk membaca. Di internet sudah banyak sekali website-website yang bermanfaat memberi ilmu pengetahuan, jurnal-jurnal karya ilmiah, dan e-book/buku digital. 

Kurangnya minat membaca dan tingkat literasi ternyata berdampak negatif dan merugikan bagi masa depan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, pembiasaan dan berbagai program aktivitas membaca yang meningkatkan tingkat literasi masyarakat Indonesia baik untuk dilakukan. Meningkatkan tingkat literasi bisa membuat SDM yang lebih berkualitas dan berwawasan luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun