Yuta pulang seminggu sekali, di hari Jumat malam dan kembali ke Tokyo saat Senin subuh.
Kehidupan pernikahanku dengan Yuta juga sangat membahagiakan. Kami saling mengisi satu dengan yang lain. Yuta memperlakukan aku dengan sangat luar biasa, menghormati dan sering menyanjungku. Kata kata pujian Yuta padaku, sangat sering diucapkan di depan keluarga, seperti cantik, sempurna, wajah bidadari dan sebagainya. Aku jujur menyukainya, walau aku selalu tersipu malu dihadapan keluarganya.
Yuta, bagiku merupakan suami ideal yang aku punyai. Matang, perhatian dan penyayang.
Bila bertemu, malamnya pasti aku dipijit oleh beliau, dimanjakan beliau dan yang pasti diberikan sesuatu sensasi sensasi yang selalu luar biasa. Itulah kehidupan cintaku bersama Yuta suamiku yang berdarah asli jepang. Yang tidak pernah terbayangkan saat aku masih gadis, di Indonesia 2 tahun silam. Aku bahagia sangat bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H