Pada era sekarang, siapa yang tidak mengenal internet? hampir jarang menemukan orang yang belum mengenal internet. Bahkan ketika anda membuka artikel inipun pastinya anda sedang mengakses internet bukan? Ya, karena internet sangat "dekat" dengan kita. Internet hadir sebagai hasil dari pengembangan teknologi yang berdampak besar. Hal ini tentu memicu terjadinya perubahan yang besar pula terhadap kehidupan manusia terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan informasi. Munculnya media online merupakan salah satu tanda yang dapat diamati saat ini. Namun, perlu kita pahami terlebih dahulu mengenai sejarah dan cikal bakal internet dari pertama kali muncul hingga sekarang sebelum kita membahas media online lebih lanjut.Â
Internet (Interconnection-networking) memiliki arti hubungan antar komputer dan tipe komputer yang membentuk suatu sistem jaringan melalui telekomunikasi seperti telepon, wireless atau satelit.
Pada tahun 1969
 Sebuah proyek pengembangan jaringan komunikasi antar beberapa komputer didanai oleh DARPA (Defence Advance Research Project Agency)  untuk keperluan militer. Pengembangan ini kemudian melahirkan ARPANET (Advanced Research Project Agency Network) yang menjadi cikal bakal terbentuknya internet.
Roy Tomlinson menciptakan email, dan di tahun yang sama BBC mematenkan "teledata" ciptaan mereka yang menjadi sistem teleteks pertama di dunia.
Tahun 1972
Awalnya ARPANET hanya untuk kalangan militer saja, dan hanya terhubung dengan situs Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara , dan University of Utah, hingga akhirnya pada tahun 1972, secara resmi ARPANET diperkenalkan secara umum.
Tahun 1974
Muncul Telenet sebagai versi komersial dari ARPANET. Telenet ini merupakan yang pertama menyediakan layanan data paket publik.
Tahun 1984
Jumlah host yang ada di internet mencapai lebih dari 1000 buah. Pada tahun yang sama juga mulai dikenal DNS (Domain Name System) yang berfungsi untuk mendefinisikan suatu Internet Protocol (IP).
Tahun 1986
National Science Foundation (NSF) mendukung pembuatan jaringan TCP/IP yang digunakan untuk menghubungkan komputer dan memungkinkan terhubung ke beberapa universitas di Amerika Serikat.
Di tahun 1995
Perkembangan internet semakin luas yang ditandai dengan munculnya Internet Service Provider (ISP) atau penyedia jasa internet.
Kemudian, penerapan internet semakin meningkat dengan hadirnya WAIS (Wide Area Information Servers), Gopher, dan World Wide Web (WWW) yang merupakan rancangan Tim Berners-Lee di Laboratorium Conseil Europen pour la Recherche Nuclaire (CERN) di Jeneva, Swiss pada tahun 1991.
SEJARAH MEDIA ONLINE DI INDONESIA
Perkembangan internet tak ada henti-hentinya hingga masuk ke Indonesia pada tahun 1995 yang kemudian diikuti dengan munculnya media online khususnya di Indonesia. Hal ini tak lepas dari jasa sejumlah orang yang membangun jaringan komputer -- yakni Rahmat M. Samik-Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu Surya, Firman Siregar, Adi Indrayanto dan Onno W. Purbo.
Lalu, Bisnis Indonesia juga meluncurkan situs online-nya pada 2 September 1996. Lalu di luar Jakarta, pada 11 Juli 1997, Harian Waspada di Sumatera Utara meluncurkan Waspada Online. Sekitar satu bulan kemudian, tepatnya 22 Agustus 1997, muncul Kompas Online.
Beberapa situs tersebut merupakan generasi pertama media online di Indonesia, yang mana kontennya masih sama dengan versi cetaknya karna hanya memindahkan halaman cetaknya ke online, kecuali Tempointeraktif yang pada saat itu tidak memproduksi cetak.
Detik: Pionir media online
Media online di Indonesia sebelumnya bersifat statis sehingga tidak bertahan lama karena hanya memindahkan dari cetak ke online. akan tetapi hal tersebut diubah oleh detik.com yang digagas oleh Budiono Darsono, Yayan Sopyan, Abdul Rahman dan Didi Nugrahadi. Detik.com pertama kalinya menguggah pada 9 Juli 1998 yang disebut sebagai media online mandiri karena tidak memiliki versi cetaknya.
Kemudian, 2000an, Indonesia pun mengalami dampak dari booming-nya dotcom (.com) di dunia pada tahun 1990-an yakni ditandai dengan situs-situs lokal baru yang bermunculan, tanpa terkecuali situs portal berita online. Beberapa situs serupa antara lain astaga.com, satunet.com, lippostar.com, kopitime.com dan berpolitik.com. Situs-situs tersebut dimodali oleh para konglomerat.
Sayangnya, hal ini tidak bertahan lama di Indonesia. Kehadiran media online di Indonesia ini tidak didukung dengan aspek bisnis yang baik sehingga pada tahun 2002-2003, satu per satu dari media tersebut mulai gugur kecuali detik.com, kompas.com, tempointeraktif.com dan republika.co.id masih terus bertahan.
Memasuki Musim Baru dengan Gairah
Jatuhnya banyak media online ini tidak membuat para pemodal tadi untuk menyerah.Â
 Kemudian pada tahun 2007,Okezone.com diluncurkan tanggal 1 Maret, oleh PT Media Nusantara Citra (MNC). Hal ini kemudian menjadi penanda bangkitnya gairah media online di Indonesia dengan didirikannya vivanews.com oleh Bakrie Group setelahnya. Persaingan yang kian ketat ini membuat kompas.com, tempointeraktif.com melakukan rebranding besar-besaran. Disinilah kemudian tempointeraktif.com berubah menjadi tempo.co.
Persaingan membuat situs-situs berita online Indonesia harus terus mengembangkan serta terus memperbarui setiap aspek pendukungnya agar dapat terus bertahan, mulai dari tampilan yang lebih dibuat menarik serta menyediakan "fasilitas" interaksi antar pembaca atau para penggunanya dengan menyediakan kolom komentar, ruang diskusi, maupun layanan blogging.
Referensi :
"Penemuan yang Mengubah Dunia: Internet", https://sains.kompas.com/read/2018/02/08/203300823/penemuan-yang-mengubah-dunia--internet.
https://ayomenulisfisip.files.wordpress.com/2011/02/sejarah-media-online.ppt
https://ayomenulisfisip.files.wordpress.com/2011/02/online-journalism-history.ppt
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H