Mohon tunggu...
Samuel AugustI
Samuel AugustI Mohon Tunggu... Musisi - Akun ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Jurnalisme Multimedia di FISIP UAJY. Apabila bermanfaat bisa share dan like untuk membantu saya mendapatkan nilai yang baik, Terimakasih. Tuhan Memberkati :)

Akun ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Jurnalisme Multimedia di FISIP UAJY. Apabila bermanfaat bisa share dan like untuk membantu saya mendapatkan nilai yang baik, Terimakasih. Tuhan Memberkati :)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kilas Balik Sejarah Internet dan Media Online di Indonesia

3 September 2018   08:47 Diperbarui: 7 September 2018   11:57 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada era sekarang, siapa yang tidak mengenal internet? hampir jarang menemukan orang yang belum mengenal internet. Bahkan ketika anda membuka artikel inipun pastinya anda sedang mengakses internet bukan? Ya, karena internet sangat "dekat" dengan kita. Internet hadir sebagai hasil dari pengembangan teknologi yang berdampak besar. Hal ini tentu memicu terjadinya perubahan yang besar pula terhadap kehidupan manusia terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan informasi. Munculnya media online merupakan salah satu tanda yang dapat diamati saat ini. Namun, perlu kita pahami terlebih dahulu mengenai sejarah dan cikal bakal internet dari pertama kali muncul hingga sekarang sebelum kita membahas media online lebih lanjut. 

Internet (Interconnection-networking) memiliki arti hubungan antar komputer dan tipe komputer yang membentuk suatu sistem jaringan melalui telekomunikasi seperti telepon, wireless atau satelit.

sejarah-internet-5b92050f43322f69b80f6a66.png
sejarah-internet-5b92050f43322f69b80f6a66.png
SEJARAH INTERNET

Pada tahun 1969

 Sebuah proyek pengembangan jaringan komunikasi antar beberapa komputer didanai oleh DARPA (Defence Advance Research Project Agency)  untuk keperluan militer. Pengembangan ini kemudian melahirkan ARPANET (Advanced Research Project Agency Network) yang menjadi cikal bakal terbentuknya internet.

wikipedia
wikipedia
Aplikasi internet pertama yang hadir adalah FTP (File Transport Protocol) yang merupakan sebuah cara mengirimkan atau memindahkan file.

cnet.com
cnet.com
Tahun 1971

Roy Tomlinson menciptakan email, dan di tahun yang sama BBC mematenkan "teledata" ciptaan mereka yang menjadi sistem teleteks pertama di dunia.

Tahun 1972

Awalnya ARPANET hanya untuk kalangan militer saja, dan hanya terhubung dengan situs Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara , dan University of Utah, hingga akhirnya pada tahun 1972, secara resmi ARPANET diperkenalkan secara umum.

Tahun 1974

Muncul Telenet sebagai versi komersial dari ARPANET. Telenet ini merupakan yang pertama menyediakan layanan data paket publik.

Tahun 1984

Jumlah host yang ada di internet mencapai lebih dari 1000 buah. Pada tahun yang sama juga mulai dikenal DNS (Domain Name System) yang berfungsi untuk mendefinisikan suatu Internet Protocol (IP).

Tahun 1986

National Science Foundation (NSF) mendukung pembuatan jaringan TCP/IP yang digunakan untuk menghubungkan komputer dan memungkinkan terhubung ke beberapa universitas di Amerika Serikat.

Di tahun 1995

Perkembangan internet semakin luas yang ditandai dengan munculnya Internet Service Provider (ISP) atau penyedia jasa internet.

Kemudian, penerapan internet semakin meningkat dengan hadirnya WAIS (Wide Area Information Servers), Gopher, dan World Wide Web (WWW) yang merupakan rancangan Tim Berners-Lee di Laboratorium Conseil Europen pour la Recherche Nuclaire (CERN) di Jeneva, Swiss pada tahun 1991.

SEJARAH MEDIA ONLINE DI INDONESIA

Perkembangan internet tak ada henti-hentinya hingga masuk ke Indonesia pada tahun 1995 yang kemudian diikuti dengan munculnya media online khususnya di Indonesia. Hal ini tak lepas dari jasa sejumlah orang yang membangun jaringan komputer -- yakni Rahmat M. Samik-Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu Surya, Firman Siregar, Adi Indrayanto dan Onno W. Purbo.

sejarah-media-5b920574677ffb533431b288.png
sejarah-media-5b920574677ffb533431b288.png
Media online yang pertama kali muncul yaitu Republika Online yang tayang perdana pada 17 Agustus tahun 1994. Pada 1996, Tempo terkena bredel oleh rezim orde baru di tahun 1994, kemudian mendirikan Tempointeraktif.com yang saat ini menjadi Tempo.co.

Lalu, Bisnis Indonesia juga meluncurkan situs online-nya pada 2 September 1996. Lalu di luar Jakarta, pada 11 Juli 1997, Harian Waspada di Sumatera Utara meluncurkan Waspada Online. Sekitar satu bulan kemudian, tepatnya 22 Agustus 1997, muncul Kompas Online.

Beberapa situs tersebut merupakan generasi pertama media online di Indonesia, yang mana kontennya masih sama dengan versi cetaknya karna hanya memindahkan halaman cetaknya ke online, kecuali Tempointeraktif yang pada saat itu tidak memproduksi cetak.

Detik: Pionir media online

Media online di Indonesia sebelumnya bersifat statis sehingga tidak bertahan lama karena hanya memindahkan dari cetak ke online. akan tetapi hal tersebut diubah oleh detik.com yang digagas oleh Budiono Darsono, Yayan Sopyan, Abdul Rahman dan Didi Nugrahadi. Detik.com pertama kalinya menguggah pada 9 Juli 1998 yang disebut sebagai media online mandiri karena tidak memiliki versi cetaknya.

detik.com
detik.com
Detik.com menawarkan kecepatan dan aktualitas dalam berita (tidak selalu lengkap dengan keenam unsur berita yang dikenal sebagai 5W + 1H). Budiono, penulis detik mengenalkan running news yaitu penyajian berita serial seperti breaking news stasiun berita CNN atau seperti di beberapa kantor berita asing.

Kemudian, 2000an, Indonesia pun mengalami dampak dari booming-nya dotcom (.com) di dunia pada tahun 1990-an yakni ditandai dengan situs-situs lokal baru yang bermunculan, tanpa terkecuali situs portal berita online. Beberapa situs serupa antara lain astaga.com, satunet.com, lippostar.com, kopitime.com dan berpolitik.com. Situs-situs tersebut dimodali oleh para konglomerat.

Sayangnya, hal ini tidak bertahan lama di Indonesia. Kehadiran media online di Indonesia ini tidak didukung dengan aspek bisnis yang baik sehingga pada tahun 2002-2003, satu per satu dari media tersebut mulai gugur kecuali detik.com, kompas.com, tempointeraktif.com dan republika.co.id masih terus bertahan.

Memasuki Musim Baru dengan Gairah

Jatuhnya banyak media online ini tidak membuat para pemodal tadi untuk menyerah. 

kapanlagi.com
kapanlagi.com
merdeka.com
merdeka.com
Awal 2003, hadir kapanlagi.com yang digagas oleh Steve Christian dengan rekannya yang baru selesai kuliah di Australia. Kapanlagi.com memiliki konsep situs hiburan yang 7 tahun kemudian menjadi media hiburan paling populer di Indonesia. Kemudian tahun 2012, Steve melebarkan sayapnya dengan mendirikan situs berita yang lebih "serius" yaitu Merdeka.com.

 Kemudian pada tahun 2007,Okezone.com diluncurkan tanggal 1 Maret, oleh PT Media Nusantara Citra (MNC). Hal ini kemudian menjadi penanda bangkitnya gairah media online di Indonesia dengan didirikannya vivanews.com oleh Bakrie Group setelahnya. Persaingan yang kian ketat ini membuat kompas.com, tempointeraktif.com melakukan rebranding besar-besaran. Disinilah kemudian tempointeraktif.com berubah menjadi tempo.co.

Persaingan membuat situs-situs berita online Indonesia harus terus mengembangkan serta terus memperbarui setiap aspek pendukungnya agar dapat terus bertahan, mulai dari tampilan yang lebih dibuat menarik serta menyediakan "fasilitas" interaksi antar pembaca atau para penggunanya dengan menyediakan kolom komentar, ruang diskusi, maupun layanan blogging.

kompasiana.com
kompasiana.com

Referensi :

"Penemuan yang Mengubah Dunia: Internet", https://sains.kompas.com/read/2018/02/08/203300823/penemuan-yang-mengubah-dunia--internet.

https://ayomenulisfisip.files.wordpress.com/2011/02/sejarah-media-online.ppt

https://ayomenulisfisip.files.wordpress.com/2011/02/online-journalism-history.ppt

Margianto, J. H. & Asep, S. Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika Problematika Praktik Jurnalisme Online di Indonesia. Jakarta: Aliansi Jurnalisme Independen (AJI).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun