20 Mei 2006
Anggota FPI menggerebek sebelas lokasi yang dinilai jadi tempat maksiat di Kampung Kresek, Pondok Gede, Jakarta Timur.
Dari 'daftar catatan hitam' yang dilakukan oleh FPI, wajar jika banyak pihak yang kemudian tidak setuju termasuk kalangan istana itu sendiri. Meskipun demikian FPI saat ini cenderung lebih kalem jika dibandingkan dengan dulu. Kata 'lebih kalem' bukan diartikan kalem dari ucapan yang dilontarkan oleh Rizieq Shihab melainkan kalem dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh massa dan para pendukungnya.Â
Terkait dengan kasus kerumunan Haekal Hassan atau yang lebih disapa 'babeh Haekal' dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada (17/11) malam lalu yang dikutip dari pikiran-rakyat.com dengan judul artikel Suara Haikal Hasan Bergetar hingga Hampir Teteskan Air Mata, Ungkap Sikap Jokowi ke Habib Rizieq pada artikel tersebut Haekal Hassan menyampaikan pernyataan sembari meneteskan air mata yang mengatakan bahwa tindakan dari Jokowi selaku pemerintah dianggap olehnya sebagai 'semena-mena' terhadap Rizieq Shihab.
Tentunya publik termasuk penulis merasa heran dari apa yang dilakukan oleh Pangdam Jaya tersebut, padahal sebelumnya ia seakan justru 'memuji' Anies yang merupakan tokoh oposisi sekaligus tokoh yang didukung oleh FPI ketika masa Pilgub DKI pada tahun 2017 lalu yang kemudian malah memperingatkan organisasi tersebut.Â
Penulis juga menduga mungkin ada kaitannya dengan seorang prajurit TNI yang ditahan selama beberapa hari terkait dengan viralnya penyambutan Rizieq Shihab yang kemudian direspon langsung oleh Rizieq Shihab pada kegiatan maulid yang disiarkan secara langsung oleh kanal youtube Front TV. Sehingga pernyataan yang dilontarkan oleh Pangdam Jaya terkait dengan isu pembubaran FPI merupakan 'buntut' dari kasus yang telah disampaikan sebelumnya.
Terakhir, andaipun isu yang telah disinggung oleh Pangdam tersebut dan benar-benar 'dibubarkan' oleh pemerintah nampaknya bagi penulis agak sulit sebab, massa dan pengikutnya dikhawatirkan akan semakin melawan karena Rizieq Shihab mempunyai jumlah massa yang sangat banyak diperkirakan hingga jutaan.Â
Ditambah dengan psikologis massa pendukungnya dan sosok Rizieq Shihab yang apabila 'melawan' maka mereka akan 'melawan balik', hal tersebut dibuktikan dengan banyak kasus penghinaan terhadap Rizieq Shihab maupun FPI secara kelembagaan kemudian 'si penghina' tersebut langsung didatangi oleh para pendukungnya untuk meminta klarifikasi sekaligus permohon maaf yang ditujukan kepada FPI maupun Rizieq Shihab.Â
Padahal para penghina tersebut hanyalah masyarakat biasa yang memang sejak awal tidak suka dengan FPI maupun Rizieq Shihab. Sekaligus saran dari penulis jika betul pemerintah ingin membubarkan FPI maka pelajari terlebih dahulu karakter dan psikologis para pendukungnya jangan sampai salah langkah dan menjadi boomerang hingga menyebabkan huru-hara yang tentunya tidak diinginkan oleh semua pihak termasuk penulis.
Samudra Eka Cipta (20 November 2020)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H