Berita mengejutkan datang lagi dari dunia perpolitikan di Indonesia, pasalnya Pangdam Jaya Dudung Abdurahman menyatakan dalam sebuah pidatonya akan membubarkan FPI. Hal tersebut setelah viralnya sebuah video yang beredar di Masyarakat terkait dengan kendaraan lapis baja milik TNI selalu melintas di depan markas FPI di Petamburan dan viralnya berita terkait 'pencopotan' poster Rizieq Shihab oleh para anggota TNI di beberapa lokasi di Jakarta.Â
Dilansir dari tempo.co dengan judul artikel Nilai FPI Seenaknya, Pangdam Jaya Akui Perintahkan Turunkan Baliho Rizieq Shihab pada (20/11), dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa alasan Pangdam Jaya untuk menurunkan baliho tentang Rizieq Shihab dikarenakan baliho tersebut tetap dipasang oleh para pendukungnya meskipun sudah ada upaya penertiban sebelumnya oleh petugas Satpol PP namun masih dipasang kembali sehingga TNI terpaksa untuk menurunkan baliho tersebut.
Pangdam TNI tersebut kemudian langsung berpidato di depan prajuritnya saat melaksanakan apel pagi, dikutip dari cnnindoensia.com (20/11) dengan judul artikel Pangdam Jaya: Kalau Perlu FPI Bubarkan Saja, dalam pidatonya pada artikel tersebut ia mengatakan sebuah pernyataanya yakni bahwa apa yang dilakukan oleh FPI merupakan suatu tindakan yang dianggap 'semena-mena'.Â
Dudung juga menegaskan bahwa jangan merasa paling benar dan mewakili suara Umat Islam. Padahal, sebelumnya Pangdam Jaya tersebut sempat berkomentar terkait dengan kerumunan acara Rizieq Shihab di Petamburan beberapa waktu lalu sekaligus tentang pemeriksaan Anies di Polda Metro Jaya.Â
Dalam sebuah video yang berjudul Tak Bisa Pecat Anies Istana Panik? yang diunggah kanal youtube oleh Harsubeno  Point ketika Pangdam Dudung menyampaikan keterangannya pada Tv One di menit ke- 8: 24 yang menyatakan bahwa Anies Baswedan telah sesuai protokol kesehatan. Di sisi lain, putri Rizieq Shihab berserta suaminya juga saat ini telah dipanggil oleh kepolisian untuk menjalani pemeriksaan terkait dengan 'kerumunan massa' meskipun keduanya mangkir dari panggilan.
Namun terlepas dari isu tersebut penulis akan menampilkan beberapa kasus kekerasan yang dilakukan oleh FPI yang dikutip dari tempo.co (13/11/2014) dengan judul Daftar Kekerasan FPI di Lima Provinsi, yakni serangkaian kekerasan yang dilakukan oleh FPI yang penulis rangkum menjadi enam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh FPI diantaranya:
1 November 2004
500 anggota FPI merusak kafe dan bentrok dengan Forum Masyarakat Kemang di kawasan hiburan Kemang, Jakarta Selatan.
23 Desember 2004
150 anggota FPI bentrok dengan satpam JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
27 Juni 2005
FPI menyerang acara kontes Miss Waria di gedung Sarinah, Jakarta Pusat.
9 Juli 2005
Sekitar 400 orang beratribut FPI menyerbu kampus Mubarak, Parung, Jawa Barat. Mereka memberi ultimatum, dalam hitungan 7 x 24 jam, FPI akan bertindak lebih tegas lagi.
12 April 2006
Ratusan anggota FPI menyerang dan merusak kantor majalah Playboy. Aksi ini dilakukan lantaran penolakan FPI terhadap majalah yang bermarkas di Cilandak, Jakarta Selatan, ini dengan alasan berbau pornografi.