Oleh : Samsuto
Terdengar teriakmu memanggil-Nya
Disaat akal tak lagi mampu
mencerna hamparan waktu
Ketika tangan lunglaai oleh lapar
Bersatu memegang sejata
Do'amu menyatu
Dengan bambu itu
Berharap menahan laju senjata
Yang memuntahkan ribuan peluru durjana
Kakimu yang tak beralas
Menjejak setiap tanah kering
Berlumur darah
Sementara para penjajah
Dengan sepatu gagahÂ
Bergerak bak gajah
Kurasakan
pekikmu bergetar
Karena mengguncang arsy-Nya
Bambu runcingmu
Panahmu
Cluritmu
Parangmu
Kerismu
bergerak tanpa takut
Setiap butir peluru itu
Kau anggap tangan bidadari yang merengkuhmu
Ku mencium aroma darahmu
Yang menyirami bumi pertiwi
Memupuki setiap harap generasimu
Agar merdeka
Dan tak lagi terhina
10november2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H