Mohon tunggu...
Samsuryadi
Samsuryadi Mohon Tunggu... Guru - Penulis lepas, pegiat literasi dan penggerak perubahan

saya adalah seorang manusia yang tertarik dengan dunia pendidikan, literasi, wisata, karya fiksi dan lainya

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Protes Sang Lalat "Siapa Bilang Lalat Tak Tahu Indahnya Bunga?"

21 Oktober 2022   16:30 Diperbarui: 21 Oktober 2022   16:40 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Protes Sang Lalat "Siapa Bilang Lalat Tak Tahu Indahnya Bunga?"

Wawancara imajiner dengan Queen Of The Flies

"Sekarang ini banyak sekali quotes yang mengatakan bahwa mustahil meyakinkan lalat kalau bunga itu indah. Hal ini mengalami pro dan kontra hingga perlu mendapatkan konfirmasi dari pihak yang bersangkutan. Saya selaku orang yang netral berusaha mendapatkan informasi terkait hal tersebut." Pak Guru Haruki membuka pembicaraan

"Alhamdulillah beberapa hari lalu saya mendapat kesempatan melakukan wawancara eksklusif dengan Lady Queen Of The Flies. Kalian tahu siapa itu Queen Of The Flies ?" Tanya Pak Guru Haruki

Semua yang ada di ruangan itu menggeleng tanda tak ada yang tahu siapa itu Queen Of The Flies .

"Queen Of The Flies  adalah ratunya para lalat sedunia"

"Adapun hasil wawancara saya adalah sebagai berikut:"  Pak Guru Haruki mulai bercerita

 Pak Guru Haruki: "Apa kabar queen?"

Queen Of The Flies : "Alhamdulillah baik, semoga semua makhluk allah di muka bumi ini juga demikian. Aamiin"

Pak Guru Haruki : "Aamiin ya rabbal alamin. Maaf queen saya mau mengkonfir masi beberapa hal. Yang pertama selama ini manusia beranggapan bahwa lalat tidak tahu betapa indahnya bunga. Bagaimana tanggapan Queen?"

Queen Of The Flies : "sebagai makhluk Allah Kami diciptaka untuk melihat dan mengagumi keindahan semua ciptaan Allah termasuk bunga. "

Pak Guru Haruki : "Tapi Queen mengapa kaum lalat tak pernah mendekati bunga namun selalu mencari sampah"

Queen Of The Flies : "Kami di sini hanya mejalankan perintah atasan seperti manusia kami juga mendapat tugas khusus. Coba kalau kalian manusia yang ditugsakan menjadi pengelola sampah di mana kalian akan bekerja? Di taman? Enggak bukan. Lalu kalau kalian adalah office boy apa kalian akan menhadapi computer untuk bereja tentu tidak bukan. Karen target yang dibebankan pada kalian adalah menjaga kebersihan dan kenyamanan tempat bekerja. Demikian juga kami kau lalat."

Pak Guru Haruki: " Sebenarnya tugas kalian kau lalat apa?"

Queen Of The Flies : "yang utama adalah mempercepat proses biodegradasi makhluk hidup terutama hewan, hingga manusia terbebas dari polusi baik udara maupun tanah. Yang kedua adalah sebagai tanda. Tanda pertama jika kalian melihat lalat berkerumun maka tempat itu perlu seger dibersihkan. Tanda kedua ini akibat kebiasaan manusia menggunakan bahan kimia buat mengawetkan makanan. Kalau kalian. Misalnya di pasar traditional saat kalian mau membeli ikan asin perhatikan dan belilah yang banyak lalatnya karena lalatsanga sensitive dengan bahan kimia.

Pak Guru Haruki :   "Terima kasih queen telah sudi membagi informasi kepada kami kau manusia. Pertanyaan Terakhir. Apakah ada pesan terakhir?"

Queen Of The Flies : "Hei manusia siapapun anda, apapun pangkat dan jabatan anda, pesan saya Queen Of The Flies  sang ratu kaum lalat jangan pernah membandingkan dua makhluk yang berbeda. Kami kaum lalat mendapat tugas yang berbeda dari kaum lebah. Kami selalu mencari sampah bukan berarti Kami tidak tahu dengan indanya bunga tapi Kami menjalankan tugas dari tuan Kami. Selain itu jika kami bekerja di kelopak bunga maka semua pihak akan rugi termasuk kalian kaum manusia Karena zat yang ada dalam tubuh kami merupakan katalis degradasi yang akan membuat bunga gagal menjadi putik apalagi masak."

Semua yang hadir bengong tak percaya dengan yang mereka dengar.

         "Nah itulah hasil wawancara saya dengan Queen Of The Flies " tutup Pak Guru Haruki

Tiba-tiba seorang balita maju kedepan lalu ia menepuk tangan  Pak Guru Haruki.

         "Paman...Paman... Apakah lalat bisa bicara?"

         Pak Guru Haruki diam lalu menggeleng.

         "Yaaa..Paman bohong ya?" tanyanya lagi

         Pak Guru Haruki menaruh tangan di telinganya lalu perlahan merangkak menjauh dari kerumunan anak-anak itu.

         "Ampunnn..!!!" teriaknya sambil tertawa menjauh

         Melihat Pak Guru Haruki menjauh Anak-anak langsung mengejar berusaha menangkapnya.. dan semua tertawa gembira.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun