Mohon tunggu...
Mh Samsul Hadi
Mh Samsul Hadi Mohon Tunggu... profesional -

Bergabung “Kompas” pada 2002, tiga tahun setelah memulai petualangan di ranah sepak bola. Meliput antara lain Piala Asia 2000 Lebanon; Asian Games 2006 Doha, Qatar; Piala Eropa 2008 Austria-Swiss; Piala Konfederasi 2009 Afrika Selatan; Piala Dunia 2010 Afrika Selatan; Piala Eropa 2012 Polandia-Ukraina. Sejak April 2014, bertugas di Desk Internasional.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Anda ke Geneva Tanpa Visa Swiss?

6 Juni 2008   17:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:26 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Majalah-majalah Euro itu kebanyakan berbahasa Jerman atau Perancis, tetapi ada yang berbahasa Inggris. Di sebuah rak, ada tulisan "Help Your Self". Tulisan itu mungkin cara mereka menjelaskan kultur Swiss (dan sepertinya juga Eropa: sebaiknya orang bisa mengurus diri sendiri tanpa butuh bantuan orang lain).

Di terminal itu, --maaf harus bercerita yang satu ini-- toiletnya berbeda dengan toilet yang ada di Tanah Air. Di ruang WC, tidak ada tombol atau alat untuk menggelontorkan air. Setelah mencoba pencet sana-sini dan gagal, terlihat benda terbuat dari karet di dinding bawah sebelah kiri kloset. Setelah diinjak dengan kaki, benda karet itu ternyata... byuuur.. menggelontorkan air di WC. Belakangan baru saya tahu, rupanya WC-WC model seperti itu banyak dipakai di Swiss dan juga Austria.

Di luar, hujan gerimis masih mengguyur kawasan Bandara Zurich. Menjelang jadwal keberangkatan pesawat nomor LX 2804 (jam 09.45), terdengar pengumuman agar penumpang segera masuk ke perut pesawat Swiss Air. Seperti telah disebutkan, Swiss dikenal dengan negara efisien. Dalam penerbangan singkat itu, awak pesawat juga tidak menyuguhkan makanan, Hanya segelas air mineral dan sebutir coklat berbentuk bola sebesar kelereng besar. Efisien atau ngirit? (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun