Majalah-majalah Euro itu kebanyakan berbahasa Jerman atau Perancis, tetapi ada yang berbahasa Inggris. Di sebuah rak, ada tulisan "Help Your Self". Tulisan itu mungkin cara mereka menjelaskan kultur Swiss (dan sepertinya juga Eropa: sebaiknya orang bisa mengurus diri sendiri tanpa butuh bantuan orang lain).
Di terminal itu, --maaf harus bercerita yang satu ini-- toiletnya berbeda dengan toilet yang ada di Tanah Air. Di ruang WC, tidak ada tombol atau alat untuk menggelontorkan air. Setelah mencoba pencet sana-sini dan gagal, terlihat benda terbuat dari karet di dinding bawah sebelah kiri kloset. Setelah diinjak dengan kaki, benda karet itu ternyata... byuuur.. menggelontorkan air di WC. Belakangan baru saya tahu, rupanya WC-WC model seperti itu banyak dipakai di Swiss dan juga Austria.
Di luar, hujan gerimis masih mengguyur kawasan Bandara Zurich. Menjelang jadwal keberangkatan pesawat nomor LX 2804 (jam 09.45), terdengar pengumuman agar penumpang segera masuk ke perut pesawat Swiss Air. Seperti telah disebutkan, Swiss dikenal dengan negara efisien. Dalam penerbangan singkat itu, awak pesawat juga tidak menyuguhkan makanan, Hanya segelas air mineral dan sebutir coklat berbentuk bola sebesar kelereng besar. Efisien atau ngirit? (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H