Mohon tunggu...
Samsul Maarif
Samsul Maarif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa aktif Universitas Jember Program Studi Televisi dan Film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Kesehatan dan Keyakinan terhadap Jam Kerja Industri Kreatif di Indonesia (Dalam Dunia Film)

8 November 2024   07:30 Diperbarui: 8 November 2024   07:35 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Namun, dari segi keyakinan menurut saya ada yang memengaruhi ekonomi kreatif dari industri film. Sebagai contoh kasus ketika terjadi hujan dalam proses kegiatan syuting. Dalam islam mempercayai ada orang yang "bisa" menghentikan hujan tergantung niat dan hajatnya, biasanya disebut sebagai pawang hujan atau rain stopper. Tentunya hal ini memerlukan budget tambahan yang harus dikeluarkan untuk jasa pawang hujan. Bagi yang memiliki keyakinan pasti akan memakai jasa tersebut. Namun yang tidak berkeyakinan tidak memerlukan jasa tersebut. Sehingga dari kedua perbedaan ini akan mengeluarkan budget yang berbeda dalam produksi sebuah film. Tergantung terhadap kepercayaan masing-masing. Terdengar tidak masuk akal, namun balik lagi dengan yang namanya keyakinan setiap manusia berbeda-beda.

            Harapan Terhadap Industri Kreatif Di Indonesia Dalam Dunia Film

            Dari berbagai pendapat yang saya tuliskan di atas, saya berharap industri kreatif dalam dunia film di Indonesia bisa membaik. Jam kerja yang berlebihan akan membuat sumber daya manusia pelaku film memburuk. Hal ini juga pasti akan berpengaruh untuk proses produksi film. Saya berharap jam kerja yang cukup per-harinya dan tidak perlu memaksakan menyelesaikan di hari itu juga dengan pertimbangan yang telah disepakati oleh semua crew. Melihat kasus-kasus yang sudah terjadi sangat miris bagi pelaku film di Indonesia. Begitu juga dengan waktu ibadah dari setiap crew, kita harus menghargai dan memberikan waktu yang cukup untuk beribadah sesuai keyakinan masing-masing. Karena dari semua contoh yang saya tuliskan pasti akan berpengaruh dalam sebuah ekonomi kreatif.

            Saya menyadari dalam penulisan artikel ini memiliki banyak kekurangan atau kesalahan informasi yang saya tulis. Saya sangat berterima kasih jika kalian sebagai pembaca bisa membenarkan kesalahan-kesalahan yang saya tulis. Terima Kasih telah membaca artikel yang saya tulis sampai selesai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun