Bagaimana mau ketangkap bu, wong orangnya ga ada.
Lah! Ko bisa pak?
Ya bisa lah . Kan yang di kejar bu Kanjeng bukan manusia. Kamu seperti orang baru saja Kila.
Setelah kaki bu kanjeng dipijitin dan hidungnya diolesi minyak kayu putih bu Kanjeng pun sadar dan mencari anak yang tadi dikejarnya.
Pak Gun siswa yang di belakang bapak tadi kemana? Berani-beraninya merokok di wc. Tanya bu Kanjeng yang masih lemas.
Sekarang ibu minum dulu, ga usah pikirkan yang lain pinta bu Arti. Setelah minum teh hangat yang diberikan bu Arti. Bu Kanjeng bercerita.Â
Tadi saya lihat siswa merokok terus saya kejar. Eh busyet larinya cepat benar seperti terbang tu anak, terus sekarang hilang. Gimana ini?Â
Apa sebenarnya yang terjadi? Kenapa banyak orang? Tanya bu Kanjeng kepada guru yang mengerumuninya. Tadi ibu pingsan setelah lari dan memelototi saya jelas pak Guno.
Gimana saya ga pelototi bapak? Siswa bersembunyi di belakang bapak sambil merokok bapak diam saja, jelas bu Kanjeng.
Ibu.. di belakang saya tidak ada siswa, makanya saya heran dan ingin bertanya kepads ibu apa salah saya sehingga pelototi saya. Belum bertanya ibu main pingsan aja.
Udah-udah, sekarang bubar semua jangan ada yang berisik lagi. Perintah pak Margo. Setelah semua bubar kecuali Kila, bu Kanjeng, dan Bu Arti pak Margo menceritakan bahwa yang dilihat bu Kanjeng bukan siswa tapi makhluk yang iseng ingin mencelakakan ibu. Jelas pak Margo.