Kila aku baru naro air dan garam di depan, mari kita lihat siapa yang terdampak! Ucap si bule
Emang ada apaan pak? Penasaran Kila
Lihat aja, nanti juga tahu. Santai si bule.
Tiba-tiba Kila merasa tidak nyaman cenderung khawatir. Pasti nanti akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan ucap Kila dalam hati.
Dengan perasaan yang makin tidak karuan Kila menghubungi sahabatnya. Panggilan segera dilakukan dengan terburu-buru terlihat sekali kecemasan di wajah imutnya. Panggilan pertama dan kedua tidak diangkat sahabat membuat Kila makin tak karuan.
Akhirnya panggilan ketiga diangkat sang sahabat, Bude ga kenapa-kenapa kan? Todong kila begitu sambungan terhubung. Ga Alhamdulillah, mang ada apa Kila panik benar? Tanya Bude.
 Kemudian Kila menceritakan kejadian tadi dengan si Bule. Astaghfirullah.. benar Kila begitu?
Iya, makanya aku langsung hubungin kamu. Kan kalian lagi ada slek tu kemarin-kemarin.Â
Ya udah sekarang Kila tenang aja insyaAllah aku ga kenapa-napa karena Aku lagi tugas luar. Menenangkan sahabat.
Tapi aku takut Bude! Terus kalo Bude di luar siapa dong targetnya.Â
Tetap sebetulnya targetnya itu aku. Tapi karna aku tidak di tempat ya gagal. kita sama-sama lihat aja nanti. Tetap kamu pantau dan kabarin aku ya Kil. Pinta Bude.
Iya, kamu juga tetap kabarin aku ya kalau ada apa-apa. Kila pun menutup panggilannya dengan perasaan mulai tenang mengetahui sahabat baik-baik saja.
Namun yang menjadi pertanyaanya sekarang siapa target si Bule?
Apa ada lagi yang bermasalah denganya?
Pemikiran itulah yang bersarang di otak si Kila. Sambil berjalan ke ruanganya dengan masih menyisakan pertanyaan di benaknya. Dia berusaha menebak siapa kira-kira korban si Bule, tapi sampai di ruanganya di lantai 2 pun dia belum menenukannya.
Pembelajaran berjalan sepertia biasa. Tepat pukul 9 terjadi keributan di lantai 3. Di group ada notifikasi tolong siapa saja bantu bu Kanjeng, lagi pingsan di lantai 3.Â
Setelah membaca pesan tersebut Kila langsung berlari ke lantai 3, karena badanya yang mungil dengan cepat Kila sampai di TKP. Terlihat olehnya sang Kanjeng tertidur di lantai sebelah tangga.Â
Dengan penasaran Kila menghampiri Kanjeng dan bertanya kepada teman yang ada di sana. Pak apa yang terjadi?
Tadi saat bu Kanjeng mencari siswa ke toiled di lantai 4, beliau melihat siswa yang merokok. Beliau pun menghampirinya tapi siswa tersebut lari ke lantai 3. Kemudian bu Kanjeng mengejarnya sampai di sini bu Kanjeng melihat siswa tersebut sembunyi di belakang bapak Guno.
Bu Kanjeng pun melotok ke arah siswa tersebut, kebetulan pak Guno melihat bu Kanjeng berlari dan heran mengapa beliau pelototi dirinya.Â
Belum sempat pak Guno bertanya tiba-tiba bu Kanjeng sudah jatuh secara tiba-tiba. Cerita bapak Margo yang emnegtahu kejadian.
Terus siswa itu sudah ketangkap pak? Tanya Kila lagi.
Bagaimana mau ketangkap bu, wong orangnya ga ada.
Lah! Ko bisa pak?
Ya bisa lah . Kan yang di kejar bu Kanjeng bukan manusia. Kamu seperti orang baru saja Kila.
Setelah kaki bu kanjeng dipijitin dan hidungnya diolesi minyak kayu putih bu Kanjeng pun sadar dan mencari anak yang tadi dikejarnya.
Pak Gun siswa yang di belakang bapak tadi kemana? Berani-beraninya merokok di wc. Tanya bu Kanjeng yang masih lemas.
Sekarang ibu minum dulu, ga usah pikirkan yang lain pinta bu Arti. Setelah minum teh hangat yang diberikan bu Arti. Bu Kanjeng bercerita.Â
Tadi saya lihat siswa merokok terus saya kejar. Eh busyet larinya cepat benar seperti terbang tu anak, terus sekarang hilang. Gimana ini?Â
Apa sebenarnya yang terjadi? Kenapa banyak orang? Tanya bu Kanjeng kepada guru yang mengerumuninya. Tadi ibu pingsan setelah lari dan memelototi saya jelas pak Guno.
Gimana saya ga pelototi bapak? Siswa bersembunyi di belakang bapak sambil merokok bapak diam saja, jelas bu Kanjeng.
Ibu.. di belakang saya tidak ada siswa, makanya saya heran dan ingin bertanya kepads ibu apa salah saya sehingga pelototi saya. Belum bertanya ibu main pingsan aja.
Udah-udah, sekarang bubar semua jangan ada yang berisik lagi. Perintah pak Margo. Setelah semua bubar kecuali Kila, bu Kanjeng, dan Bu Arti pak Margo menceritakan bahwa yang dilihat bu Kanjeng bukan siswa tapi makhluk yang iseng ingin mencelakakan ibu. Jelas pak Margo.
Sekarang ibu istirahat saja di ruangan ibu. Bu Arti dan Kila tolong bantu dan anter bu Kanjeng ke ruanganya ya. Pinta pak Margo.
Terjawab sudah teka teki Kila siapa target si Bule. Ternyata bu Kanjeng. Memang sekarang bu Kanjeng sudah tidak dekat dengan si Bule karena kecewa sudah dibobongi si Bule.
Kila pun berharap kejadian seperti ini tidak terjadi lagi. Tapi apa mungkin? Selama si Bule tidak nyaman terhadap seseorang maka air dan garam akan beraksi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H