Nafisah ga mau kak tahu sendiri adeknya sama dengan kamu paling malas berurusan dengan dokter. Kakak mau makan, minum cdr  dan tolak angin aja baru tidur. Lanjutnya. Ok tapi kalau nanti malam ga bisa tidur dan masih pusing harus ke dokter ga ada alasan ya jawab saya. Iya bundaaa..
Setelah makan dan minum cdr dan tolak angin si  kakak pun tertidur. Saya kembali melihat ke ruang tengah karena Nafisah dan adiknya tidur bersama. Alhamdulillah mereka sudah tidur saya pun lumayan lega. Dan istirahat di dekat mereka.
Pukul sebelas yang kecil tiba-tiba nangis kejer ketika saya raba tubuhnya ternyata suhu badanya yang tadi sudah turuh naik lagi sampai 40C dan si kakak Nafisah ngigau manggil-manggil bunda. Saya jadi panik mana ni yang saya pegang terlebih dahulu. Tanpa berpikir panjang saya memanggil ayahnya yang sudah tidur. Dengan suara yang sedikir berteriak karena panik saya membangunkannya kemudian meminta memberikan obat kepada si kecil. Setelah minum obat tidak bisa langsung tidur karena tanganya sibuk menggaruk badanya yang ruam karena gatal.
Saya serahkan si kecil ke ayahnya agar di indung-indung. Saya menghampiri si kakak yang mengigau dan membangunkanya. Ternyata panasnya naik juga alhasil rumah yang tadi sudah sepi kembali ramai dengan tangisan si kecil. Nafisah saya suruh minum.obat penurun panas kemudian saya suruh tidur tapi tidak mau malah menangis dan memeluk adiknya yang digendong si ayah.Â
Kakak ko nangis kenapa? Sakit banget ya kepalanya? Ga bun kakak sedih lihat dede Fawwaz sakit katanya padahal sendirinya juga sakit. Karena sayangnya kepada sang adik sampai dia menangis melihat adiknya sakit.Â
Dia minta tidur berpelukan dengan adiknya tapi sang adik tidak mau. Setelah cape dengan tangisnya mereka berdua tidur kembali dan alhamdulillah panasnya pun sudah turun. Pukul 3 si kecil bangun dengan senyum manisnya sambil memanggil nda.. nda.. dengan suaranya yang gemesin dan cium-cium bundanya. Saya terbangun disambut senyum manisnya. Dedek sudah sembuh tanya saya dengan semangat menjawab dah.Â
Alhamdulillah sudah sembuh tinggal sedikit lagi ruam di kaki dan tangannya. Dan sikakak pun bangun karena mendengar suara adiknya yang berisik. Ternyata si kakak pun sudah tidak panas dan pusing lagi. Alhamdulillah ya Allah telah memberikan kesembuhan kepada anak-anak hamba. Tinggal yang gede yang masih sakit kepala dan tenggorokan. Semoga segera sembuh juga. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H