Demikian pula simbol dari gambar tokoh pahlawan, misalnya Napoleon, Ratu Elisabeth, George Washington dan Mao Tse Tung, tentu kita tahu dari mana negara mereka, bukan daerah atau kota mana. Indonesia punya Soekarno tapi kita tidak bangga. Apakah kita harus menunggu claim dari Malaysia, baru sadar dan bergerak.
Kita punya banyak simbol, tetapi tidak pernah sepakat untuk menjadi kebanggaan Nasional, selalu dianggap bagian dari daerah tertentu, sungguh primodial sempit.
Andaikan Monas atau Tugu selamat datang yang jadi simbol, tentu itu dilihat sebagai Jakarta, atau Binatang Komodo yang hanya ada satu-satunya di Indonesia, itu akan dilihat sebagai Flores, Atau rumah Gadang di Sumatra barat, pasti akan dilihat sebagai bagian dari padang, demikian kebanggaan daerah lainnya. Lalu kapan kita bangga sebagai Indonesia? Kapan kita punya simbol atau identitas Nasional yang dilihat oleh bangsa lain sebagai INDONESIA?
Samsi Darmawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H