Bagaimana dengan Paskah ?
Ini, pertarungan -- area of battleshipnya -- beda lagi. Kalau natal terkait erat dengan kelahiran Yesus Kristus -- Isa Al Maseh, Paskah tidak demikian. Paskah adalah tradisi Yahudi, memperingati hari kelepasan umat Ibrani dari perbudakan Mesir pada zaman Nabi Musa (sekitar 1.500 SM).Â
Bangsa Yahudi waktu itu lari malam dari kejaran tentara Firaun. Lari dalam naungan temaramnya bintang di atas padang pasir pada  hari H yang ditentukan. Setelah  makan malam tergesa gesa, tidak sempat bikin adonan lengkap, cukup roti tidak beragi, plus sekerat daging anak domba yang dipotong di siang harinya.Â
Makan pun sambil memegang tongkat, berikat pinggang dan bersepatu lengkap, bangsa itu kabur. Tradisi itulah yang dilestarikan setiap tahun. Termasuk ketika sekitar 900 tahun kemudian ( 600 SM), bangsa Jahudi tertawan ke Babilonia, Mesopotamia, pada zaman Nebukadnesar hingga Darius, tradisi keagamaan itu dipertahankan.
Ketika bangsa Jahudi kembali ke tanah Kanaan/ Palestina dari pembuangan sekitar 100 tahun kemudian, penguasa tanah Kanaan/ Palestina silih berganti. Â Ada Yunani pada zaman Alexander Agung, Mesir pada masa Plotemeus. Kemudian tanah Palestina berada di bawah kekuasaan Romawi, imperium keempat dunia pasca penaklukan Mesir yang ditandai dengan perkawinan politik antara ratu Cleopatra dengan Mark Antony Jenderal Romawi.
Di Palestina, tradisi keagamaan itu diteruskan. Di bawah pengawasan ketat para rabi, ahli taurat, kaum farisi dan imam besar. Pada zaman Yesus, Penguasa Tentara pendudukan Romawi berada di bawah Wali Negeri Pilatus. Â yang berkebangsaan Roma dan Raja boneka Herodes yang mewarisi darah Esau dari Trans Yordania.Â
Pada zaman Yesus lahir, kaisar Romawi adalah Kaisar Augustus, sedangkan pada zaman penyalibannya, Romawi diperintah penggantinya kaisar Tiberius.
Kebetulan dan berbarengan (coincidentally and concurently), peristiwa penyaliban dan kebangkitan Yesus adalah pada minggu paskah Yahudi. Hari kebangkitan Yesus dari kubur bersamaan dengan hari raya puncak rangkaian Paskah Yahudi.
Setelah periode Yesus naik ke surga, para pengikutnya dikenal dengan Kristen/ Nasrani/ Masehi. Bagi Kaum Kristen, peristiwa kelahiran, kematian dan kebangkitan Yesus adalah inti dari credo/ kepercayaan/ theologianya. Hari kebangkitan Yesus, dirayakan sebagai paskah dengan makna baru. Â Tidak lagi dikaitkan dengan tradisi kepercayaan Jahudi kuno, namun tetap dalam konteks momentum simbolis ritual paskah ala Yahudi.
Orang Kristen berpegang kepada sistem penanggalan matahari (Gregorian system), sementara agama Jahudi menggunakan sistem penanggalan bulan (lunar system) yang diwarisi dari tradisi Babilonia kuno, dengan bauran sistem matahari sehubungan dengan interaksi dengan para penjajah lain (Yunani zaman hellenisme) hingga Mesir Kuno.
Nah, penentuan tanggal paskah ini mendatangkan komplikasi. Pada masa-masa Kristen awal, sempat terjadi perselisihan. Orang-orang Kristen Yahudi merayakan paskah mengaitkan dengan tanggal tanggal tradisi Jahudi, sedangkan orang Kristen non Jahudi lebih mengaitkannya sebagai rangkaian satu tarikan nafas dengan peristiwa kematian dan kebangkitan Yesus.