Mohon tunggu...
sampe purba
sampe purba Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Insan NKRI

Insan NKRI

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Getting Older, Panta Rhei

1 Agustus 2019   19:32 Diperbarui: 2 Agustus 2019   08:48 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Getting Older... Panta rhei

Herakleitos, filsuf Yunani kuno kelahiran Ephesus  yang zamannya lebih tua dari kakek buyut Socrates, mengamati fenomena alam dan sampai pada kesimpulan bahwa sesungguhnya di alam ini tidak ada yang tetap. Semuanya mengalir, tidak ada yang tinggal tetap permanen. Semua berada dalam proses menjadi. Berubah. Digerakkan oleh hukum logos yang berada di luar hukum materi dan anti materi.

Bagaikan api yang menjadi pengubah benda terbakar deru bercampur debu, demikianlah perubahan itu berjalan dalam siklus yang acak melampaui dunia materi dan rasionalitas. Serba disruptif. Anda menyelam ke sungai yang sama, atau berkelana ke ruang yang sama, pada tempus yg berbeda walau di locus yang sama selalu ada bedanya.

Demikian jugalah kehidupan.

Kita selalu ada kerinduan merawat ingatan yang lampau, di mana ada masa yang kuat, menyenangkan atau mungkin sekaligus romantika yang menegangkan. Dalam konteks inilah dipahami kenapa orang senang bernostalgia, reunian, berkontemplasi, ziarah atau sekedar mudik.

Facebook mengingatkan saya akan hal ini, melalui foto foto yang dimunculkan.

Lima tahun lalu  masih reguler menikmati olah raga combat, body building atau outdoor activities, tapi kini saya mengakrabi olah raga low impact. Menggenjot sepeda statis, atau dalam bahasa kerennya cross trainer. Sebagian karena harus berdamai dengan tubuh yang tidak lagi muda dan mendamba manja. Juga demi mengikuti nasihat dokter yang seakan lebih paham organ jantung kita dibanding mahluk lain.

Katanya treadmill tidak baguslah untuk bantalan lutut, angkat berat  memacu katup jantung memompa darah ke aliran arteri lebih keras, sit up memaksa tulang belakang menanggung beban ekstra. Macam macam.

Pada hal, banyak orang seusia atau bahkan lebih tua dari saya, masih sanggup angkat berat, mardege, panjat pinang hingga panjat memanjat beragam lainnya. Pada merokok lagi.

Tapi ya itu. Sebagai Manusia Purba, tentu saya harus bijak mengikuti nasihat manusia purba lainnya, seperti Herakleitos inilah.  Salpu do sude ...and this shall pass too. (Persian: این نیز بگذرد‎,  īn nīz bogzarad ).

Pasar dunia kapitalisme menyediakan sarananya. Ada alat olah raga fitness lintas umur. Seperti cross trainer ini, yang dilabeli dengan nama keren. Life fitness... Bugarnya Kehidupan. Cocok untuk pria di atas setengah baya.

Jadilah setiap pagi sebelum masuk kerja diusahakan work out exercise olah raga ini. Sekitar 45 menit hingga 1 jam lah.

Di mesin/ instrumen ini, saya memilih moda aerobics. Ini menyenangkan. Kadar intensitas olah raganya menyesuaikan dengan umur, berat badan serta ringan beratnya latihan, mulai dari level 1 (ringan) hingga yang terberat  25 (semacam mendayung sepeda di tanjakan gunung Kilimanjaro). Saya biasanya memilih pada rentang 6 - 12 hingga 15. Kecepatan/ speed mendayung juga ada pada rentang 1 - 25 km/ jam. Harus waspada dengan denyut jantung. Jangan karena syoor mendayung, hingga denyut melebihi 160, batas  yang sesungguhnya tidak perlu didekati. Bisa bisa lupa bernafas lho.

Ada 4 indikator utama di panel, yaitu denyut jantung (heart rate), kecepatan (speed), distance (jarak yg ditempuh ) dan kalori yang dibakar. Biasanya dalam satu jam saya menempuh 6 km, membakar sekitar 600 kalori.

Yang menarik dari mode aerobik ini adalah program mesin dengan  gerakan berulangnya setiap 10 menit. Menit 1 - 2 pemanasan/ penenangan, menit 3 menggenjot dengan kekuatan tarikan lengan atas (bisep), menit 4 menggenjot dengan dorongan lengan atas (trisep), menit 5 menggenjot satu menit dengan full speed, minimal level 9. Ini sangat berguna melatih detak jantung pria dewasa, di mana ada tuntutan penunaian kewajiban mempercepat dan mempertahankan genjotan pada speed tinggi. You know what I mean, right.

Menit 6 menggenjot selow mirip after play, menit 7 - 8, menggenjot dengan badan bagian bawah. Kita jinjit dengan tumpuan power dari paha atas dan sekitar otot abdomen perut bawah. Sesungguhnya ini sangat bermanfaat untuk tetap merawat onderdil utama pria bertahan keras sesuai tuntutan penugasan. Menit 9 - 10, menggenjot dengan arah kaki berkebalikan (opposite direction). Ini melatih jantung pembuluh darah utama dan arus balik yang stabil. Faedahnya adalah memampukan pria untuk menunaikan tugas lebih lama (longer) sesuai mitra tandingnya.
Demikian berulang terus.

Terkadang saya hanya sempat latihan 40 menit. Tapi itupun ok lah. Nunga doli i, nga imanai. Banyak orang di seusia kita sudah memiliki keterbatasan bergerak. Aktivitas rutin olah raga ringan ini - after all - mreawat stamina tetap prima. Endurance, speed and power. Bukankah itu sesuatu yang esensial. Kita harus banyak banyak bersyukur. Nikmat Tuhan mana lagi yang mau didustakan.

Marilah kita membiasakan pola hidup sehat. Tidak ngoyo.. dan menikmati setiap perubahan itu. Termasuk pola, jenis dan porsi olah raga

Herakleitos - empu segala filsuf telah mewanti - wanti. Men sano in corpore sano

Jakarta, 1 Agustus 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun