Halim pun merogoh saku celanamu. Ternyata...
"Loh, kok ada kunci." katanya berlagak kaget.
Padahal, kunci motor Halim ada di atas salah satu meja di dalam kamar kost kami.
"Ya itu kunci ku. Dasar kamu ini" kataku sambil sedikit menahan tawa.
"Asu...." Â
 ****
Aku minta maaf. Ternyata aku juga tak bisa terlepas dari menceritakan diriku sebagai tokoh utama. Dengan happy ending pula.
Dikarenakan itu, akhirnya aku memutuskan untuk mencari posisi ku sebagai "tokoh sampingan" dalam cerita hidupku. Karena aku tak ingin terus menerus terjebak dalam mengutamakan diri sendiri dibandingkan mengutamakan orang lain.
Kapan kah pencarianku akan berakhir ? Kapankah shadrun ku terbuka dan tak dipenuhi dengan belatung belatung yang menutupinya?
Entahlah....
..... (bersambung)