Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Anies dan Ridwan Kamil Masih "Linglung", Ganjar Pranowo Politisi "Matang di Pohon"

20 November 2020   19:33 Diperbarui: 20 November 2020   19:38 1054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tengok saja, bagaimana Anies mendadak jadi primadona di mata publik saat kebijakan-kebijakannya di awal masa pandemi berujung apresiasi dari berbagai kalangan. Dia dianggap berani ambil risiko dan tegad dalam membuat kebijakan. 

Tak pelak, Anies pun diganjar dengan elektabilitas tinggi, terlebih kebijakan pusat kala itu dianggap masih lembek. 

Pun dengan Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo. Sepak terjangnya dalam menangani pandemi Covid-19 menuai apresiasi. Dengan kinerja dan caranya masing-masing, penyebaran virus Korona bisa ditekan, dan kontribusi bantuan sosial bagi warga terdampak juga relatif tertib. 

Sama halnya dengan Anies, kedua nama ini juga diganjar dengan tingkat elektabilitas memuaskan. Bahkan, Ganjar mampu mengangkangi elektabilitas Prabowo Subianto. 

Pengalaman Bicara 

Seiring perjalanan waktu, konstelasi elektabilitas keempat nama tersebut di atas mulai mengalami perubahan. Padahal situasi dan kondisi bisa disebut masih sama persis. Pademi belum bisa dikendalikan. Bahkan, kian hari kian merajalela. 

Berdasarkan survey terakhir Indonesia Elections and Strategic (indEX) yang dirilis awal pekan lalu, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo masih stabil menempati posisi teratas. Masing-masing 22,3 persen untuk Prabowo dan 15,2 persen bagi Ganjar. 

Sementara dua nama lainnya. Anies dan Ridwan Kamil malah terjun bebas. 

Elektabilitas Anies Baswedan pada Mei 2020 meraih angka 13,7 nyungsep menjadi 4,7 persen. Pun dengan Ridwan Kamil, dari 12,8 pada Agustus turun menjadi 7,8 persen. 

Apa yang menjadi penyebab anjloknya elektabilitas Anies dan Ridwan? Tentu banyak faktor. Namun, menurut hipotesa sederhana saya, pengalaman politik mereka bisa disebut masih mentah. Keduanya masih belum bisa menentukan sikap politik secara pasti alias masih bingung bin linglung. 

Bagi Anies sebenarnya sudah memiliki modal awal cukup bagus. Dia dianggap sebagai birokrat garis kiri. Faktanya, dalam beberapa momentum, dia  berbeda faham dan kebijakan dengan apa yang digariskan pihak pemerintah pusat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun