"Entahlah. Aku hanya tahu nama dan tempat mereka bermain gila." kata si pria tegap sambil menyodorkan secarik kertas.
Rudy hanya menghela nafas panjang mendengar jawaban itu. Kemudian setelah menghabiskan kopi masing-masing, keduanya pun meninggalkan cafe.
***
Di sebuah klub malam, tampak seorang wanita berambut panjang, putih mulus, dibalut dress hitam ketat. Lekukan seksi tubuhnya tampak nyata. Dia berdiri menghadap meja bartender, sambil menenteng gelas berisi minuman.
Sesekali sorot mata si wanita itu menyapu seluruh ruangan yang ada di klub malam. Masih tampak sepi, karena waktu masih menunjukan jam 19.00 WIB. Biasanya klub malam itu ramai dikunjungi setelah di atas pukul 22.00 WIB.
Kesal berdiri, si wanita seksi ini mendaratkan bokong seksinya di kursi yang tersedia untuk tamu yang ingin menikmati minuman keras hasil racikan bartender.
Dia tidak sadar, saat mulai duduk, ada seorang pemuda mengawasinya dari lobi. Kedua matanya tak lepas memandangi punggung wanita seksi itu. Ternyata, dia Rudy.
"Itu pasti orangnya," gumam Rudy. Dia pun segera mendekati tempat bartender.
Tanpa menoleh ke si wanita seksi, Rudy langsung duduk di kursi kosong lainnya. Dan, langsung memesan minuman. "Martini satu, jangan dikocok!".
Sambil menunggu pesanannya, Rudy coba memperkenalkan diri pada wanita seksi yang berada di sampingnya. "Perkenalkan saya Rudy, kamu Shinta, kan?"
Namun, wanita itu tak acuh. Tidak peduli ada pria yang mengajaknya berkenalan. Dia terus saja meneguk minuman.