EUFORIA seluruh anggota Front Pembela Islam (FPI) tertunda setelah wacana kepulangan imam besarnya, Muhamad Riziq Shihab kembali sebatas kabar burung. Pria yang akrab disapa Habib Rizieq ini masih belum bisa keluar dari Kerajaan Arab Saudi.
Sebelumnya, kabar kepulangan Habib Rizieq dihembuskan oleh Ketua Umum DPP FPI, Ahmad Shabri Lubis. Imam besarnya itu dalam waktu dekat akan segera kembali ke tanah air setelah tiga tahun lamanya menetap di Kerajaan Arab Saudi.
Masih kata Ahmad, proses kepulangan Habib Rizieq sama sekali tanpa campur tangan pemerintah. Namun ditempuh dengan cara melakukan perundingan sendiri dengan otoritas Kerajaan Arab Saudi. Hasilnya adalah status pencekalan pria kelahiran Jakarta, 24 Agustus 1965 itu dicabut berikut dendanya.
Tak hanya itu, masih diutarakan Ahmad, setibanya di tanah air, Habib Rizieq bakal langsung memimpin revolusi. Hal pertama yang akan dilakukannya adalah menggerakan segenap anggota FPI menolak Omnibus Law UU Ciptaker.
Namun, wacana kepulangan Habib Rizieq hanya isapan jempol. Tak lama berselang, Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi, Agus Maftuh Abegeriel dengan tegas membantahnya.
Agus menyebut, Imam Besar FPI tersebut belum diberi izin untuk meninggalkan Arab Saudi. Status cekal Habib Rizieq masih belum dicabut.
Status Habib Rizieq masih 'Red Blink' karena visanya habis dan terdaftar sebagai pelanggar Undang-Undang (UU).Â
Untuk itu masih belum bisa dipastikan kapan kepulangan orang nomor satu di FPI itu benar-benar terwujud. Semuanya tertantung dari otoritas Kerajaan Arab Saudi.
Bisa dipastikan gagalnya Habib Rizieq kembali ke tanah air membuat para pengikut dan sekutunya kecewa. Bagaimanapun kehadirannya di tengah-tengah mereka sangat dibutuhkan untuk meneruskan perjuangan yang selama ini mereka anggap benar.
Rasa kecewa tersebut akhirnya ditumpahkan dengan beragam bentuk tudingan dan kecurigaan lainnya. Misal menyebar narasi sengaja dihalang-halangi.
Salah seorang yang merasa kepulangan Habib Rizieq dipersulit datang dari Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212, Slamet Maarif. Dia melihat ada beberapa pihak yang mencoba mengganjal kepulangan Imam Besar FPI dimaksud.
Dikutip Suara.com, Slamet menyinggung pernyataan Dubes Indonesia untuk Arab Saudi yang sempat mengatakan tak ada masalah antara pemerintah Indonesia dengan Arab Saudi soal kepulangan Habib Rizieq. Masalahnya justru ada dari dalam negeri non pemerintah.
Ia menuding ada operasi intelijen hitam di balik susahnya Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu pulang ke Tanah Air.
"Artinya ini ada intelijen hitam bermain yang menginfokan yang tak benar soal Habib Rizieq ke Arab Saudi," jelas Slamet dalam tayangan YouTube Front TV.
Pada kesempatan tersebut, Slamet juga merasa heran ada pihak-pihak di dalam negeri tak senang atas kepulangan Habib Rizieq, termasuk Dubes Indonesia untuk Arab Saudi.
Masih dikutip Suara.com, selain Dubes Agus, Slamet menyoroti ketidak senangan Istana atas rencana kepulangan Habib Rizieq.
"Ternyata orang Istana teriak semua, kebakaran jenggot. Ini indikasi keterlibatan pihak sana ikut menghalangi kepulangan," kata Slamet.
Kronologi Habib ke Arab Saudi
Sebagian besar pembaca mungkin sudah paham, keberadaan Habib Rizieq di Arab Saudi bukan sedang berekreasi. Dia meninggalkan tanah air pada tahun 2017 lalu. Diduga, lari dari masalah yang sedang menjeratnya.
Saat itu, perginya Habib Rizieq erat kaitannya dengan kasus fornografi berupa chat seksual dengan Firza Husein. Imbasnya, dia harus berurusan dengan Kepolisian Polda Metro Jaya.
Pasca melewati serangkaian proses hukum, Habib Rizieq ditetapkan sebagai tersangka. Sayang, belum sempat kasus tersebut diproses lebih lanjut, yang bersangkutan  pergi meninggalkan tanah air menuju Arab Saudi.
Muncul dugaan, Habib Rizieq melarikan diri dan menghindari proses hukum. Kendati demikian, tak sedikit pula yang curiga bahwa hal itu terjadi diakibatkan faktor pembiaran demi kepentingan politik dan kondusifitas nasional.
Sejak itu Habib Rizieq hingga sekarang menetap di Arab Saudi. Hingga isu kepulangannya beberapa kali mencuay. Namun, selalu kandas di tengah jalan dengan alasan beragam.
Jika ada yang bertanya kapan sebenarnya Habib Rizieq bakal kembali ke tanah air. Lebih baik tanya saja pada rumput yang bergoyang. Sekarang mending juga nyeruput kopi.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H