"Are You Ready? Terlalu banyak bacot. Udah 1x24 jam nih," tulis Nikita Mirzani. (9/10/2020). (Sosok.id).Â
Rocky Gerung Pasang BadanÂ
Polemik yang terjadi antara Nikita Mirzani dengan kelompok pendukung Puan Maharani tersebut rupanya mengundang perhatian Rocky Gerung. Pria yang dijuluki profesor akal sehat tersebut siap pasang badan membela artis seksi dimaksud.Â
Melalui akun YouTube Rocky Gerung Official pada Sabtu (10/10/2020), salah seorang deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ini mengaku heran atas polemik yang terjadi. Menurutnya, apa yang dilakukan Nikita Mirzani hanyalah sebuah teguran.Â
"Sebetulnya Nikita menegur untuk mengingatkan bahwa parlemen adalah tempat untuk bicara, bahasa Prancisnya parle," ujar Rocky Gerung. (Sosok.id)Â
"Nikita betul-betul netizen yang bermutu, karena dia ingin tahu isi pembicaraan di dalam parlemen. Jadi, kalau dilaporkan itu konyol. Orang mengingatkan fungsi parlemen tiba-tiba dilaporkan, kan ngaco," imbuh Rocky.Â
Masih dikutip dari Sosok.id, Rocky Gerung tak tanggung-tanggung menyematkan julukan baru kepada Nikita Mirzani sebagai ketua DPR versi netizen yang disingkatnya menjadi DPN.Â
Ancaman Ruang Diskusi PublikÂ
Ancaman mempolisikan pihak yang dianggap telah mengkritik pemerintah atau pejabat publik sepertinya memang sudah manjadi budaya di tanah air. Tengok saja belum lama ini kasus "Kursi Kosong" Najwa Shihab pun akan diseretnya ke ranah hukum. Beruntung saat itu pihak kepolisian tidak begitu saja menerima pengaduan.Â
Sekarang, ancaman tersebut dirasakan oleh Nikita Mirzani hanya gara-gara mengkritik Puan Maharani.Â
Dalam pandangan penulis, apabila setiap pendapat atau kritik pada pemerintah atau pejabat publik harus dihadapkan pada pihak kepolisian, itu artinya negara ini dalam ancaman menyempitnya ruang-ruang diskusi publik. Situasi ini jelas bertentangan dengan spirit reformasi yang sudah berjalan lebih dari dua dekade.Â
Masih banyak cara lebih adab dibanding segala sesuatunya harus dihadapkan pada ranah hukum. Misal, mengajak duduk bareng untun membicarakan permasalahan yang terjadi.Â
Sekarang ini zamannya era keterbukaan dan kebebasan berpendapat. Jadi, jika sedikit-sedikit main lapor, tak ubahnya negara ini kembali pada zaman orde baru.