Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Demo UU Ciptaker: Bentengi Pemerintah, Ruhut Sentil Sang Mantan

9 Oktober 2020   00:18 Diperbarui: 9 Oktober 2020   00:26 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tudingan Ruhut terhadap Partai Demokrat sebagai salah satu provokator ricuhnya demo cukup menarik. Betapapun, Partai yang dinahkodai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut adalah partai yang pernah turut membesarkan namanya di kancah politik nasional. 

Pria yang sempat akrab dengan julukan Si Poltak Raja Minyak dari Tarutung ini sempat menjadi angggota DPR RI dua periode berturut-turut dari Fraksi Partai Demokrat. Ibarat kata, demi cintanya pada kekasih baru, Ruhut tak segan menjelekan sang mantan. 

Demokrat Tolak RUU Ciptaker 

Sebagaimana telah disinggung bahwa ada dua fraksi di parlemen pusat, Senayan, Jakarta yang menolak disahkannya RUU Ciptaker. PKS dan Demokrat. 

Kendati begitu, nama Partai Demokrat sepertinya ada pada baris paling depan sebagai pihak yang menolak keras undang-undang "sapu jagad" dimaksud. Hal ini tak lepas dari insiden yang terjadi pada saat sidang paripurna pengesahan Omnibus Law RUU Ciptaker. 

Insiden tersebut adalah "sabotase" Ketua DPR RI, Puan Maharani dengan mematikan mikropon, saat salah seorang anggota Fraksi Demokrat, Irwan Fecho melakukan interupsi. Tak lama kemudian dilanjutkan aksi walk out oleh koleganya, Beny Kaharman cs. 

Tak cukup sampai di situ. Selang berapa lama kemudian AHY memohon maaf bahwa perjuangannya menolak RUU Ciptaker gagal dengan dalih kalah suara. Bahkan, putra sulung SBY ini mengajak berkoalisi para buruh untuk berjuang terus agar aspirasi mereka tersebut membuahkan hasil.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun