Tidak hanya Dewi Tanjung. Bentuk pembelaan terhadap Menkes Terawan juga datang dari Advokat sekaligus pengamat kebijakan publik, Azas Tigor Nainggolan. Dia menyesalkan aksi Najwa Shihab, karena akan mencederai citra positif yang sudah tersemat pada putri mantan Menteri Agama, Quraish Shihab tersebut.Â
Dikutip dari Tribunnews.com, Tigor menyebut bahwa menolak hadir dalam undangan program wawancara hal wajar sebagai pejabat publik. Terlebih jika calon narasumber merasa tidak aman dan tidak nyaman.Â
Menurut Tigor, penolakan bisa dilakukan jika ada indikasi wawancara itu memiliki maksud tertentu. Misal untuk menyudutkan pihak lain atau malah memojokan pribadi yang diwawancara.Â
Pernah penulis tulis sebelumnya, pegiat media sosial, Denny Siregar pun sempat membela Menkes Terawan sekaligus menyindir Najwa Shihab. Dalam kesempatan itu, Denny menulis di akun facebook miliknya bahwa Menkes Terawan telah mundur, karena dihujat Najwa Shihab.Â
Padahal, sebenarnya maksud Denny tak lebih dari menyindir Najwa. Sebabdi bawah tulisan, Denny menautkan video adegan Menkes Terawan sedang berjalan mundur jelang pelantikan sebagai Menkes. Selengkapnya ada di sini.Â
Begitulah sebagaimana penulis katakan bahwa pro dan kontra adalah hal biasa. Ada yang suka, pasti ada pula yang benci.Â
Namun, sebagai pejabat publik seperti Menkes Terawan rasanya cukup banyak alasan jika ada pihak yang gereget atau gemes atas kinerjanya saat ini, yang masih belum mampu mematahkan penyebaran virus Korona.Â
Akan tetapi, cibiran bagi Najwa Shihab penulis rasa harus dilihat dulu niatnya. Apabila niatnya demi memotivasi Menkes Terawan agar lebih pro aktip dalam mengemban tugasnya selaku Menkes dan benar-benar ingin mengorek keterangan obyektip, rasanya tidak fair jika harus mendapatkan cibiran atau di-bully. Karena, itu telah menjadi hak dan kewajibannya selaku jurnalis.Â
Namun, jika niatnya itu seperti yang dituduhkan Dewi Tanjung atau dugaan Tigor untuk menguliti dan mempermalukan Menkes Terawan, rasanya hal ini monggo dipersilahkan terhadap dirinya masing-masing.
Akan tetapi, sebagai jurnalis yang telah memiliki citra positip di mata masyarakat, rasanya Najwa Shihab tidak bakalan senaif itu menghancurkan namanya sendiri dengan mempunyai niat untuk memojokan calon nara sumbernya.
Salam