RUDI membego depan laptop. Jari-jarinya tak bisa menari lincah layaknya penari salsa. Otaknya beku. Padahal satu bungkus Marllboro sudah hampir habis. Dua gelas kopi pait pun telah meluncur mulus menyusuri kerongkongan.
"Aku punya tempat bagus untuk bahan misterimu, Rud," Ucap Krisna.
Rudi yang sedang membego hanya menoleh. Krisna tengah asik menghisap roko kelobot. Roko yang biasa dihisap oleh orang-orang tua zaman dulu.
"Ah, kamu. Telah berapa kali bawa aku ke tempat gituan, nyatanya tak pernah dapat feel. Tak pernah dapat info dari penduduk untuk lebih hidupkan karyaku," Tukas Rudi.
"Tapi, ini beda Rud. Konon tempat itu angker. Siapa yang masuk ke tempat itu pasti tidak akan selamat."
"Yang bener?"
"Kata penduduk di sana katanya bener."
"Ya udah. Yuk, kita ke sana,"Â Ucap Rudy. Gairahnya timbul lagi.
Dua sahabat ini kemudian berangkat mengendarai mobil menuju tempat angker dimaksud. Sesampainya, ternyata tempat itu sebuah gedung tua yang sudah sangat tak terurus.
"Nah, ini tempatnya, Rud!" Ucap Krisna. Namun, tak ada sahutan dari Rudi.
Krisna penasaran. Ditengoknya wajah Rudi. Ternyata dia sedang melongo ke arah gedung. Matanya melotot. Wajahnya pucat.