Selain Dolly, seperti dikutip Nova, ada Saritem, di Bandung. Lokalisasi ini dibangun sejak tahun 1838. Awalnya tempat ini dibangun untuk menghibur tentara Belanda. Namun, perlahan berubah jadi tempat bisnis prostitusi.
Kemudian ada lokalisasi yang bernama Maca Po. Masih dikutip dari Nova, sebelum ada Kali Jodo, Jakarta sudah punya rumah bordil Maca Po. Tempat ini akhirnya ditutup, karena banyak tentara Belanda mati diakibatkan penyakit kelamin.Â
Di Sumedang juga pernah ada tempat pelacuran yang bernama Nyalindung dan Ciromed. Namun sejak beberapa tahun lalu tempat ini telah ditutup pemerintah setempat. Kendati demikian, kabarnya atau menurut informasi dari beberapa orang sahabat, praktik esek-esek ini masih kerap terjadi, meski dengan cara sembunyi-sembunyi.Â
Itulah sekelumit tentang bisnis prostitusi di Indonesia. Mengingat bisnis ini memang merupakan bisnis yang sudah ada sejak zaman dulu kala, rasanya akan sangat sulit bagi negara atau pemerintah mana pun untuk menghentikan bisnis ini.Â
Masalahnya, masih banyak pria hidung belang yang berkeliaran untuk memperoleh kehangatan pelukan wanita sesaat. Di sisi lain, masih banyak pula wanita yang ingin mendapatkan duit dengan cara instan. Alias tidak mau bekerja keras.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H