Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Open BO dan Menengok Bisnis Esek-esek Zaman Belanda

29 September 2020   23:03 Diperbarui: 29 September 2020   23:06 1536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain Dolly, seperti dikutip Nova, ada Saritem, di Bandung. Lokalisasi ini dibangun sejak tahun 1838. Awalnya tempat ini dibangun untuk menghibur tentara Belanda. Namun, perlahan berubah jadi tempat bisnis prostitusi.

Kemudian ada lokalisasi yang bernama Maca Po. Masih dikutip dari Nova, sebelum ada Kali Jodo, Jakarta sudah punya rumah bordil Maca Po. Tempat ini akhirnya ditutup, karena banyak tentara Belanda mati diakibatkan penyakit kelamin. 

Di Sumedang juga pernah ada tempat pelacuran yang bernama Nyalindung dan Ciromed. Namun sejak beberapa tahun lalu tempat ini telah ditutup pemerintah setempat. Kendati demikian, kabarnya atau menurut informasi dari beberapa orang sahabat, praktik esek-esek ini masih kerap terjadi, meski dengan cara sembunyi-sembunyi. 

Itulah sekelumit tentang bisnis prostitusi di Indonesia. Mengingat bisnis ini memang merupakan bisnis yang sudah ada sejak zaman dulu kala, rasanya akan sangat sulit bagi negara atau pemerintah mana pun untuk menghentikan bisnis ini. 

Masalahnya, masih banyak pria hidung belang yang berkeliaran untuk memperoleh kehangatan pelukan wanita sesaat. Di sisi lain, masih banyak pula wanita yang ingin mendapatkan duit dengan cara instan. Alias tidak mau bekerja keras.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun