Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Partai Baru Amien Rais Ancam Mumtaz

21 September 2020   22:06 Diperbarui: 21 September 2020   22:52 10352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usia tidak bisa membatasi seseorang untuk terus menunjukan eksistensi diri. Dia akan terus berupaya sekuat apapun, agar namanya tak tenggelam. Itulah Amien Rais. Meski "dibuang" Partai Amanat Nasional (PAN), tak membuatnya patah arang. Amien berencana mendirikan partai politik baru, walau usianya sudah sepuh.

KONGRES Partai Amanat Nasional (PAN) ke-5 yang diselenggarakan sekira bukan Februari 2020 di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) sepertinya menjadi titik awal terbuangnya Amien Rais dari struktural kepengurusan partai pusat. Sebab, pada saat hajatan pemilihan calon ketua umum tersebut, dukungan mantan Ketua MPR, Mulfachri Harahap harus mengakui keunggulan petahana, Zulkifli Hasan (Zulhas).

Benar saja, begitu Zulhas terpilih kembali menjadi Ketua Umum (Ketum) untuk kedua kalinya berturut-turut, tak lama kemudian mengumumkan daftar strukutur kepengurusan DPP PAN. Di sana sama sekali tidak ada nama Amien Rais. 

Meski hal tersebut telah banyak diprediksi banyak pihak, tetap saja cukup mengagetkan. Karena, bagaimanapun Amien Rais adalah sosok paling sentral dan pendiri partai berlambang matahari terbit itu pada 23 Agustus 1998 silam. 

Tamat....! Mungkin itulah anggapan sebagaian banyak pihak tatkala Anies terlempar dari partai yang dibentuknya sendiri itu. Wajar, mengingat usia Amien Rais sepuh. Ibarat seorang pendekar pada cerita-cerita silat gubahan Kho Ping Ho, pria kelahiran, Surakarta 26 April 1944 sudah waktunya menjauhkan diri dari hiruk pikuk dunia kangouw. Dan, menghabiskan masa tuanya di pegunungan sambil mensucikan diri. 

Sayang, dugaan atau anggapan tersebut meleset. Amien Rais rupanya masih belum ingin jauh dari dunia yang telah membesarkan namanya. Ya, dia masih tak patah arang dan justeru segera melakukan konsolidasi kepada pihak-pihak yang pila pikirnya sepaham untuk kembali mendirikan partai baru. 

Singkat cerita, ramailah media-media massa tanah air mewartakan, bahwa Amien Rais akan segera mengumumkan nama partai barunya. Nama partai barunya itu disebut-sebut adalah PAN Reformasi. 

Pernyataan Amien tentang partai barunya itu langsung mendapat reaksi beragam. Ada yang mendukung dan ada pula yang mencibir. 

Parahnya, salah seorang yang mencibir partai baru Amien Rais ini datang dari putranya sendiri, Mumtaz Rais. Dia berpendapat, PAN Reformasi tidak akan pernah terwujud. 

Bahkan, politisi yang lebih memilih condong pada mertuanya, Zulkifli Hasan ini berani bersumpah akan berenang dari Pantai Kapuk, Jakarta hingga ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) jika PAN Reformasi yang sedang dirumuskan ayahnya, Amien Rais terbentuk. 

Ketua DPP PAN ini juga berani bertaruh tak ada satupun kader PAN yang berniat meninggalkan partai berlogo matahari terbit ini ke partai bentukan ayahnya nanti, terutama kader-kader yang saat ini memegang jabatan publik. 

Cukup sampai di situ? Tidak. Putra ketiga Amien Rais ini bahkan rela berenang bolak-balik Jakarta-Labuan Bajo apabila Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly meresmikan pendirian partai baru tersebut. Ia bilang hal itu itung-itung sebagai hadiah jika PAN Reformasi resmi terbentuk. 

Namun, Mumtaz percaya bahwa PAN Reformasi tidak akan terbentuk. Dia meyakini juga partai baru yang digagas ayahnya akan layu sebelum berkembang, karena tidak akan ada kader PAN yang bergabung. Sebab, para kader PAN sibuk bekerja, bukan pengangguran yang berhalusinasi ingin mendirikan partai politik. 

Tak urung pernyataan Muntaz tersebut menuai cibiran sejumlah kalangan. Dia dianggap sebagai anak durhaka, karena telah merendahkan niat ayahnya sendiri. 

Tapi itulah politik. Saat pahamnya sudah berbeda, hubungan darah sekalipun bisa pecah. Terlebih sudah bicara kepentingan. 

Amien Tuai Banyak Dukungan 

Meski telah dicibir anaknya sendiri, tak membuat Amien Rais kendor dalam membulatkan tekadnya membentuk partai baru. Dia terus bergerak dan mencari dukungan terhadap berbagai pihak. 

Usahanya ini cukup berhasil. Partai baru yang akan dibentuk Amien Rais perlahan mulai menuai dukungan dari berbagai pihak. Bahkan, beberapa tokoh penting di daerah mulai menggeliat ingin partai baru Amien Rais tersebut segera dideklarasikan. 

Salah satunya berembus dari Padang, Sumatera Barat. Pemuka agama dan ulama yang tergabung dalam Forum Komunikasi Umat Bersatu (FKUB) menyampaikan dukungan kepada Amien Rais agar segera mendeklarasikan partai baru tersebut. 

Dikutip dari IDTODAY, dukungan tersebut langsung diapresiasi oleh loyalis Amien Rais, Chandra Tirta Wijaya. Dia mengucapkan rasa terimakasih atas dukungan dari Sumbar dimaksud. 

"Tentu kami ucapkan terima kasih atas deklarasi yang dilakukan. Ini akan jadi bola salju dan Insyaallah akan diikuti deklarasi lainnya di daerah lain," jelas Chandra, Jumat (18/9). 

Chandra mengatakan, para pemuka agama tersebut jauh-jauh hari sudah berkomunikasi dengan Amien Rais. Menurutnya, dukungan agar Amien Rais segera mendeklarasikan partai baru berasas Islam rahmatan lil alamin itu memang bersifat bottom up. 

"Sehingga pada puncaknya nanti akan dilakukan deklarasi nasional," katanya. 

Masih dikutip dari IDTODAY, pengamat politik Ujang Komarudin menyebut, partai baru Amien Rais ini akan turut merebut massa dari Partai Amanat Nasional (PAN). Sebab Amien adalah tokoh pendiri PAN. Selain itu, massa Muhammadiyah pun secara tidak langsung menjadi basis massa kekuatan partai berlogo matahari tersebut. 

Ujang juga meyakini akan ada banyak wajah baru dalam partai tersebut dan akan saling dipadukan dengan para loyalisnya. Artinya, pengurus partai akan diisi dari dua kekuatan. 

Pertama loyalis Amien Rais yang ada di PAN. Kedua, kekuatan dari tokoh luar PAN. Termasuk potensi untuk menarik basis PAN dari kader Muhammadiyah. 

Ancaman Buat Mumtaz 

Dukungan yang diberikan beberapa tokoh penting daerah terhadap partai baru Amien Rais, ditambah dengan pendapat Ujang Komarudin, bukan mustahil partai baru Amien Rais ini akan benar-benar terwujud. Jelas merupakan ancaman serius bagi Mumtaz Rais. 

Dalam hal ini pernyataan "sesumbar" Mumtaz akan benar-benar di uji. Apakah dia seorang yang bisa dipegang omongannya dan melaksanakan sumpahnya, atau seperti kebanyakan politisi lain yang lebih banyak jual omongan dan jani dibanding memberikan bukti pasti. 

Jika boleh berandai-andai, PAN Reformasi tersebut benar-benar terwujud, rasanya akan sangat sulit bagi Mumtaz menunaikan janjinya. Jarak antara Jakarta ke Labuan Bajo itu mungkin mencapai ratusan bahkan ribuan kilo. Jangankan Mumtaz, seorang atlit renang profesional pun belum tentu mampu berenang sejauh itu. Apalagi sampai harus bolak-balik. 

Bagi panulis hanya ada dua cara agar Mumtaz tidak jadi menunaikan janjinya. Pertama mendapat pengampunan dari ayahnya dengan melarang Mumtaz untuk berenang. Kedua, Mumtaz mempersiapkan diri untuk menanggung malu. Karena penulis yakin, masyarakat atau netizen akan mencibirnya jika Mumtaz tidak menepati sumpahnya dimaksud.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun