Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Partai Baru Amien Rais Ancam Mumtaz

21 September 2020   22:06 Diperbarui: 21 September 2020   22:52 10352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Chandra mengatakan, para pemuka agama tersebut jauh-jauh hari sudah berkomunikasi dengan Amien Rais. Menurutnya, dukungan agar Amien Rais segera mendeklarasikan partai baru berasas Islam rahmatan lil alamin itu memang bersifat bottom up. 

"Sehingga pada puncaknya nanti akan dilakukan deklarasi nasional," katanya. 

Masih dikutip dari IDTODAY, pengamat politik Ujang Komarudin menyebut, partai baru Amien Rais ini akan turut merebut massa dari Partai Amanat Nasional (PAN). Sebab Amien adalah tokoh pendiri PAN. Selain itu, massa Muhammadiyah pun secara tidak langsung menjadi basis massa kekuatan partai berlogo matahari tersebut. 

Ujang juga meyakini akan ada banyak wajah baru dalam partai tersebut dan akan saling dipadukan dengan para loyalisnya. Artinya, pengurus partai akan diisi dari dua kekuatan. 

Pertama loyalis Amien Rais yang ada di PAN. Kedua, kekuatan dari tokoh luar PAN. Termasuk potensi untuk menarik basis PAN dari kader Muhammadiyah. 

Ancaman Buat Mumtaz 

Dukungan yang diberikan beberapa tokoh penting daerah terhadap partai baru Amien Rais, ditambah dengan pendapat Ujang Komarudin, bukan mustahil partai baru Amien Rais ini akan benar-benar terwujud. Jelas merupakan ancaman serius bagi Mumtaz Rais. 

Dalam hal ini pernyataan "sesumbar" Mumtaz akan benar-benar di uji. Apakah dia seorang yang bisa dipegang omongannya dan melaksanakan sumpahnya, atau seperti kebanyakan politisi lain yang lebih banyak jual omongan dan jani dibanding memberikan bukti pasti. 

Jika boleh berandai-andai, PAN Reformasi tersebut benar-benar terwujud, rasanya akan sangat sulit bagi Mumtaz menunaikan janjinya. Jarak antara Jakarta ke Labuan Bajo itu mungkin mencapai ratusan bahkan ribuan kilo. Jangankan Mumtaz, seorang atlit renang profesional pun belum tentu mampu berenang sejauh itu. Apalagi sampai harus bolak-balik. 

Bagi panulis hanya ada dua cara agar Mumtaz tidak jadi menunaikan janjinya. Pertama mendapat pengampunan dari ayahnya dengan melarang Mumtaz untuk berenang. Kedua, Mumtaz mempersiapkan diri untuk menanggung malu. Karena penulis yakin, masyarakat atau netizen akan mencibirnya jika Mumtaz tidak menepati sumpahnya dimaksud.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun