Karena seperti diketahui belum lama ini, Puan sempat menjadi bahan cibiran, sasaran kritik dan pergunjingan negatif akibat pernyataannya tentang masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) kurang pancasilais.Â
Pernyataannya ini kontan saja sangat menyinggung masyarakat Minangkabau dimaksud. Dan, parahnya sampai saat ini Puan bergeming untuk tidak memohon maaf atas pernyataannya dimaksud.Â
Kendati demikian, politik tidak pernah menganut hukum pasti. Segala hal yang tidak mungkin menurut logika berfikir kita, akan seketika menjadi mungkin oleh mereka-mereka yang terjun langsung dalam ranah politik.Â
Pasalnya, orang-orang politik selalu berupaya mencari jalan, dan bila perlu menghalalkan segala cara demi tujuannya tercapai.Â
Jika Puan CapresÂ
Nah, bicara tentang kemungkinan dalam politik. Bukan mustahil, nama Puan Maharani yang hingga saat ini elektabilitasnya "masih belum layak" diusung menjadi Capres, pada saatnya nanti justru sangat potensial.Â
Berdasarkan teori kemungkinan ini pula rupanya yang mendorong politisi PDIP, Ruhut Sitompul mengotak-atik calon pendamping Puan Maharani, apabila pada Pilpres 2024 mendatang diusung menjadi calon presidennya.Â
Dalam pandangan pria yang kerap disebut si Poltak Raja Minyak dari Tarutung tersebut ada beberapa nama yang layak disandingkan dengan "Putri Mahkota" partai banteng, salah satunya ada nama AHY.Â
"Ya, kalau Mbak Puan calon presiden, wakilnya AHY bisa, satu," jawab Ruhut dalam program NGOMPOL, Rabu (16/9). Dikutip dari JPNN.com
Masih dikutip JPNN.com, Ruhut lantas menyebut tiga nama lainnya. Yakni Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Sandiaga Uno.Â
"Muhaimin (Iskandar) PKB bisa. Airlangga juga bisa, Golkar. Sandiaga Uno, Gerindra, bisa. Banyak yang bisa," sambung mantan anggta Komisi III DPR ini.Â