Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Rizal Ramli dan Rocky Gerung Kompak Kritik Menteri yang "Gergaji" Kebijakan Jokowi

12 September 2020   01:44 Diperbarui: 12 September 2020   02:19 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PRESIDEN Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini mengatakan, kesehatan masyarakat dan penanggulangan pandemi virus corona (covid-19) lebih penting dibanding pemulihan ekonomi nasional. 

Di satu sisi, penulis menyambut baik pernyataan Presiden Jokowi tersebut. Lantaran dengan semakin merajalelanya penyebaran virus corona yang mengancam keselamatan masyarakat tanah air, dibutuhkan ketegasan pemerintah dalam menentukan kebijakan yang jelas. 

Namun di lain sisi, penulis sejujurnya dibuat gemas. Sebab, pernyataan anyar orang nomor satu di republik ini boleh dibilang terlambat. 

Presiden Jokowi baru menyadari bahwa kebijakannya yang memadu padankan sektor kesehatan dan ekonomi berjalan bersama ternyata tidak efektif, meski telah dipagari dengan aturan protokol kesehatan. 

Buktinya, peningkatan jumlah kasus positif yang diakibatkan virus asal Wuhan, China tersebut dari hari ke hari menunjukan lonjakan signifikan. 

Sejak ditemukannya kasus pertama pada 2 Maret, hingga Jumat (11/9/20), jumlah kasus positif mencapai 210.940 oran. Dari jumlah itu, 150.217 orang diantaranya telah dinyatakan sembuh dan 8.544 meninggal dunia. 

Jumlah kasus positif di tanah air semakin jauh meninggalkan negeri asal virus, China. Negara Tirai Bambu itu hanya mencapai 85 ribu lebih kasus. 

Setali tiga uang, sektor perekonomian pun terus menunjukan grafik menurun. Bahkan sejumlah pengamat ekonomi menyatakan bahwa Indonesia terancam resesi ekonomi. 

Kendati begitu, jika merujuk pada pribahasa "lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali".  Pernyataan Presiden Jokowi layak diapresiasi. 

Mudah-mudahan dengan kesadarannya ini pemerintah benar-benar fokus pada sektor kesehatan, sehingga penyebaran virus corona bisa segera dipotong mata rantainya. 

Hanya saja, belum kering perkataan Presiden Jokowi, eh para pembantunya yang duduk di Kabinet Indonesia Maju (KIM) tak bisa menterjemahkannya, bahkan seperti ingin "menggergaji" kebijakan presiden. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun