Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menguak Misteri Kematian Ibu Tien Soeharto

7 September 2020   00:48 Diperbarui: 7 September 2020   01:43 10650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanyaannya, benarkah rumor tersebut, atau sebenarnya hanya sebatas berita bohong yang hanya dibesar-besarkan semata? 

Ternyata, menurut keterangan mantan ajudan Presiden Soeharto, Jenderal Polisi Purnawirawan Sutanto, rumor tersebut di atas tidak benar. 

Menurutnya, penyebab kematian ibu Tien Soeharto adalah karena penyakit jantung yang sudah lama dideritanya. 

Ibu Tien meninggal dunia karena kelelahan setelah pulang dari taman buah Mekarsari, Bogor, Jawa Barat. 

Berikut keterangan jelas Jendral Purnawirawan Sutanto, seperti dikutip dari Sosokgrid.id. 

Pada 26 April 1996,  dia menemani Soeharto mancing. Sementara ibu Tien berada di sentra pembibitan buah Mekarsari. 

Karena keasikan melihat taman buah membuat ibu Tien lupa memeperhatikan kesehatan. Padahal sedang punya penyakit jantung. 

Saat Soeharto kembali ke rumah dan bertemu sang istri pada sore harinya, menurut Sutanto, suasana berlangsung seperti biasanya. Meski kala itu Tien tetap harus terus beristirahat karena kelelahan. 

Namun, sesuatu tiba-tiba terjadi pada Minggu (28/4/1996) dini hari. Tepatnya, sekitar pukul 04.00 WIB. 

"Baru pada Minggu dini hari sebelum subuh, sekitar pukul 04.00, Ibu Tien mendapat serangan jantung mendadak. Saat itu, ibu Tien terlihat sulit bernapas," kata Sutanto. 

"Saya melihat dokter Kepresidenan, Hari Sabardi, memberi bantuan awal pernapasan dengan tabung oksigen. Saya sendiri turut membawa Ibu Tien dari rumah ke mobil dan selanjutnya ke RSPAD. Saat itu, selain Pak Harto, Mas Tommy dan Mas Sigit ikut mendampingi," sambung Sutanto. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun