Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Manut Perintah Mega, Ruhut Siap Jadi Tameng Jokowi-Ma'ruf

30 Agustus 2020   18:58 Diperbarui: 30 Agustus 2020   18:57 1149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PANDEMI virus corona atau covid-19 telah menyerang Indonesia sejak awal bulan Maret 2020. Itu artinya hingga jelang Agustus akhir ini, virus asal Wuhan China tersebut telah mewabah di tanah air hampir setengah tahun lamanya. 

Celakanya, hingga saat ini belum tampak tanda-tanda kalau virus yang telah menelan ratusan ribu korban jiwa di seluruh belahan dunia tersebut akan segera berakhir. Kian hari, penyebaran virus ini semakin banyak saja menjangkiti penduduk tanah air. 

Tercatat, hingga Minggu, (30/8/2020), jumlah penduduk Indonesia yang terkomfirmasi positif sebanyak 172 ribu. Diantaranya telah dinyatakan sembuh sebanyak 124 ribu dan dinyatakan meninggal dunia sebanyak 7.343 jiwa. 

Jumlah kasus positif virus corona di tanah air ini tentunya telah melampaui negara episentrum awal pagebluk, yakni China. 

Ancaman Manuver Politik 

Begitu lamanya pandemi virus corona di tanah air, tentu bukan karena tidak ada perhatian khusus dari pemerintah. Malah sebaliknya, berbagai cara dan upaya telah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta para pembanntunya di Kabinet Indonesia Maju (KIM) dan institusi-instusi pemerintahan lainnya. 

Kendati begitu, sejauh ini upaya pemerintah tersebut belum mendapatkan hasil yang maksimal. Korban positif terus bertambah, dan pertumbuhan ekonomi pun semakin merosot. Bahkan, kemungkinan besar akan terjerembab dalam jurang resesi. 

Sebenarnya, negara-negara yang masuk dalam jurang resesi bukan hanya Indonesia. Negara-negara lain, seperti Singapura dan Malaysia justeru telah lebih dulu mengalami kemerosotan ekonomi dimaksud. 

Hanya saja, ketika kepentingan politik ikut terlibat, resesi ekonomi di Indonesia ceritanya menjadi lain. 

Pasalnya, tak sedikit pihak menduga bahwa kemerosotan ekonomi di tanah air akan dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang selama ini bersebrangan sebagai senjata ampuh untuk menyerang kedaulatan pemerintah. 

Bahkan, dalam beberapa kesempatan, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Pohukam), Mahfud MD menyebut telah mencium akan adanya manuver politik dari pihak-pihak tertentu untuk menyerang pemerintah, saat masuk ke dalam jurang resesi ekonomi. 

Kendati begitu, mantan ketua Mahkamah Konstitusi tersebut tidak menerangkan, siapa yang dimaksud dengan pihak-pihak tertentu dan dicurigai akan melakukan manuver politik dimaksud. 

Ruhut Siap Bela Jokowi-Ma'ruf 

Beda halnya dengan Mahfud MD yang tidak berani menyebutkan nama kelompok atau pihak-pihak yang diduga kuat atau dicurigai akan melakukan manuver politik, ketika Indonesia masuk jurang resesi ekonomi. Politikus PDI Perjuangan, Ruhut Sitompul justeru lebih berani terang-terangan. 

"Apa pun yang dilakukan oleh Din Syamsuddin dkk, kita kan sudah tahu siapa mereka selama ini. Belum lagi kaitan dengan 212, kita juga tahu siapa mereka, ya. (Ada) HTI, ya. Kita tahu semua," ungkap Ruhut. Dikutip dari Jpnn.com. 

Boleh jadi apa yang diungkapkan Ruhut tersebut cukup beralasan. Seperti diketahui, Din Syamsuddin dan sejumlah tokoh nasional lain yang tergabung dalam kelompok  Koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia (KAMI) kerap menyoroti dan menyampaikan kritik tajam terhadap pemerintahan yang dipimpin oleh Jokowi dan Ma'ruf Amin. 

Kembali, dikutip dari Jpnn.com, sebelumnya, Ruhut lewat akunnya di Twitter, menyatakan siap menjalankan perintah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk menjaga Jokowi-Ma'ruf sampai masa jabatannya berakhir. 

Atas perintah tersebut, Ruhut mengaku manut dan akan melawan siapapun kelompok yang hendak merongrong pemerintahan, dan menjaga kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf hingga akhir jabatan. 

"Jadi kewaspadaan itu harus kita (pendukung Jokowi-Ma'ruf, red) jaga. Karena itu Ibu Megawati sudah sangat tepat, dari jauh hari sudah memberikan warning kepada kami kader-kadernya, kami harus siap," tegas Ruhut. 

Ruhut Loyalis Penguasa 

Jika Ruhut selalu hampir berdiri paling depan saat melawan pihak-pihak lain atau lawan politik yang bersebrangan dengan pemerintah atau penguasa memang bukan perkara baru. 

Jauh sebelum menjadi politisi PDI Perjuangan, mantan Anggota Komisi III DPR RI ini begitu loyal dan all out membela nama baik Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), saat dirinya masih berseragam Partai Demokrat. 

Ya, saat masih menjadi anggota partai berlambang Mercy itu, pria yang juga merupakan pengacara kondang tersebut tak segan menyerang atau melawan siapapun untuk menjadi tameng partai dan presidennya. 

Sebut saja, pada tahun 2015 lalu, salah seorang anggota DPR RI, Mishbakun membuka kembali kasus bailout Bank Century dan menuding SBY telah melakukan kebohongan atas klaimnya yang menyatakan tidak pernah menerima laporan akan adanya bailout Bank dimaksud. 

Seperti diketahui, kasus bailout Bank Century terjadi pada tahun 2008 dan telah merugikan keuangan negara sebesar Rp. 6,742 triliun tersebut membuat heboh publik tanah air, sehingga memaksa DPR RI membentuk panitia khusus (Pansus) Hak Angket Century. 

Tak terima pimpinannya dituding, Ruhut yang saat itu sebagai Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat, keluar sebagai pembela. Dia tidak terima SBY sebagai ketua umum Partai Demokrat 'diseret-seret' dalam kasus itu. 

Itulah salah satu wujud "kesetiaan" Ruhut terhadap apa yang tengah dihambanya. Dan, hal itupun dia buktikan sekarang, saat dirinya "menghamba" pada partai dan penguasa yang baru. Yaitu, PDI Perjuangan dan Presiden Jokowi. 

Maka, tak berlebihan jika banyak pihak yang mengatakan, bahwa Ruhut Sitompul adalah loyalis sang penguasa.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun