Bahkan, perseteruan antara Luhut dengan Didu tidak hanya terjadi perang urat sarap, melainkan hingga berurusan dengan kasus hukum. Dalam hal ini, Luhut melaporkan Didu ke pihak kepolisian atas tuduhan pencemaran nama baik. Hanya saja, hingga saat ini kasus tersebut tidak jelas juntrungannya.Â
Jika dilihat dari rekam jejak kinerjanya di kabinet Presiden Jokowi, penulis rasa, pria yang juga pernah menjabat sebagai Danjen Kopasus ini sejatinya menjadi menteri paling potensial untuk direshuffle. Namun, nyatanya seperti "dibocorkan" Neta, tak ada nama luhut di dalam daftar menteri yang akan diganti ataupun digeser.Â
Ini semakin menguatkan dugaan, bahwa Luhut adalah orang kuat dan paling berpengaruh di Kabinet Indonesia Maju. Bahkan, politisi Gerindra, Fadli Zon sempat menyebut, pria kelahiran 28 September 1947 ini sebagai The Real President.Â
Tidak hanya Fadli Zon yang menyangka Luhut Binsar Pandjaitan sebagai orang kuat dan berpengaruh di kabinetnya Presiden Jokowi. Profesor akal sehat, Rocky Gerung pun rupanya memiliki pandangan serupa.Â
Dalam pandangan pria yang juga sebagai salah seorang penggagas berdiri Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ini menyebut Luhut sebagai sosok istimewa bagi Presiden Jokowi. Rocky menilai, Luhut akan selalu aman dari ancaman reshufle. Karena telah mengetahui kepentingannya masing-masing.Â
"Pak Luhut kan dari awal punya kimia khusus dengan Pak Jokowi, karena saling tahu mentalnya dan saling tahu kepentingan. Di dalam bukti catatan pers tidak pernah ada nama luhut disebutkan untuk di-reshuffle," kata Rocky. Dikutip dari Suara.com.Â
Rocky juga tak memungkiri, bahwa Luhut adalah masalah utama dalam kabinet namun posisinya selalu aman.Â
"Walaupun problem utama di kabinet adalah Luhut, karena menteri segala soal, akarnya di sana kenapa dan apa yang membuat Luhut tak bisa digoyah?" tanya Rocky.Â
Masih dikutip Suara.com, Rocky menyebut, masyarakat bisa melihat bahwa Luhut kerap menyebabkan goncangan di kabinet karena terlalu ikut campur dalam sejumlah aspek.Â
"Publik menganggap Menteri Luhut itu salah satu figur yang menyebabkan semacam turbulensi kebijakan, karena campur tangan berlebihan dalam segala aspek. Publik kalau reshuffle ya minta Luhut direshuffle, tapi dalam banyak peristiwa kan enggak," tukas Rocky.Â