Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tentang Menteri Luhut dan Celoteh Rocky Gerung

25 Agustus 2020   19:00 Diperbarui: 25 Agustus 2020   18:52 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BELUM genap satu tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di periode keduanya, gonjang-ganjing reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju (KIM) sempat berhembus kencang. 

Hal tersebut dipicu dengan marah-marahnya Presiden Jokowi hingga sempat melontarkan akan ada reshuffle kabinet, lantaran kecewa atas kinerja para pembantunya terkait penanganan pandemi virus corona atau covid-19. 

Beragam spekulasi pun sempat muncul, tentang siapa saja para menteri yang pantas direshuffle. Akan tetapi, nyatanya semua itu hanya isu. Dan para pembantu presiden yang tergabung dalam KIM kembali bekerja sebagaimana biasanya. 

Bola liar isu perombakan menteri kembali beredar di dunia maya tak lama setelah peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-75. 

Adalah Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S. Pane, yang meyakini dan menyebar isu bahwa Presiden Jokowi bakal merombak total menteri Kabinet Indonesia Maju dalam waktu dekat. 

Beragam media massa menulis keterangan Neta, bahwa setidaknya ada 11 hingga 18 orang menteri yang akan diganti atau sekadar pindah posisi. Diantaranya adalah Menteri Perhubungan, Menteri Koperasi, Menpora, Mendikbud, Menteri Pariwisata, dan Menteri Perdagangan, Menaker, Mensos, Menteri Kominfo, Menkes, dan Menteri Perindustrian. 

Dan, masih menurut Neta, reshuffle tersebut bakal dilaksanakan setelah terjadinya pergantian Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto. Karena yang bersangkutan diisukan akan menggantikan posisi Prabowo Subianto yang bergeser menjadi Menteri Pertanian. 

Ada hal menarik sekaligus menguatkan dugaan. Dari sekian nama menteri yang bakal diganti atau digeser versi Neta, tidak ada nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan. Padahal, Opung--sapaan akrab Luhut dinilai banyak pihak cukup layak untuk diganti, mengingat kinerja dan perilakunya yang kerap membuat gaduh publik. 

Ya, Luhut kerap "memaksakan" kebijakannya sendiri, seolah tak mengindahkan anjuran Presiden Jokowi. Hal itu pernah terjadi kala masih menjadi pelaksana tugas Menteri Perhubungan. Dia tetap mengizinkan Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek dan Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di tengah pandemi virus corona. 

Akibatnya, tak sedikit yang menilai bahwa kebijakan Luhut ini kontra produktif dengan situasi dan kondisi yang terjadi. 

Bukan hanya itu, Jendral (Purn) bintang tiga ini juga pernah bersitegang dengan mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Muhamad Said Didu. 

Bahkan, perseteruan antara Luhut dengan Didu tidak hanya terjadi perang urat sarap, melainkan hingga berurusan dengan kasus hukum. Dalam hal ini, Luhut melaporkan Didu ke pihak kepolisian atas tuduhan pencemaran nama baik. Hanya saja, hingga saat ini kasus tersebut tidak jelas juntrungannya. 

Jika dilihat dari rekam jejak kinerjanya di kabinet Presiden Jokowi, penulis rasa, pria yang juga pernah menjabat sebagai Danjen Kopasus ini sejatinya menjadi menteri paling potensial untuk direshuffle. Namun, nyatanya seperti "dibocorkan" Neta, tak ada nama luhut di dalam daftar menteri yang akan diganti ataupun digeser. 

Ini semakin menguatkan dugaan, bahwa Luhut adalah orang kuat dan paling berpengaruh di Kabinet Indonesia Maju. Bahkan, politisi Gerindra, Fadli Zon sempat menyebut, pria kelahiran 28 September 1947 ini sebagai The Real President. 

Celoteh Rocky Gerung 

Tidak hanya Fadli Zon yang menyangka Luhut Binsar Pandjaitan sebagai orang kuat dan berpengaruh di kabinetnya Presiden Jokowi. Profesor akal sehat, Rocky Gerung pun rupanya memiliki pandangan serupa. 

Dalam pandangan pria yang juga sebagai salah seorang penggagas berdiri Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ini menyebut Luhut sebagai sosok istimewa bagi Presiden Jokowi. Rocky menilai, Luhut akan selalu aman dari ancaman reshufle. Karena telah mengetahui kepentingannya masing-masing. 

"Pak Luhut kan dari awal punya kimia khusus dengan Pak Jokowi, karena saling tahu mentalnya dan saling tahu kepentingan. Di dalam bukti catatan pers tidak pernah ada nama luhut disebutkan untuk di-reshuffle," kata Rocky. Dikutip dari Suara.com. 

Rocky juga tak memungkiri, bahwa Luhut adalah masalah utama dalam kabinet namun posisinya selalu aman. 

"Walaupun problem utama di kabinet adalah Luhut, karena menteri segala soal, akarnya di sana kenapa dan apa yang membuat Luhut tak bisa digoyah?" tanya Rocky. 

Masih dikutip Suara.com, Rocky menyebut, masyarakat bisa melihat bahwa Luhut kerap menyebabkan goncangan di kabinet karena terlalu ikut campur dalam sejumlah aspek. 

"Publik menganggap Menteri Luhut itu salah satu figur yang menyebabkan semacam turbulensi kebijakan, karena campur tangan berlebihan dalam segala aspek. Publik kalau reshuffle ya minta Luhut direshuffle, tapi dalam banyak peristiwa kan enggak," tukas Rocky. 

Sebagaimana penulis singgung, apa yang diutarakan Rocky Gerung memang ada benarnya, Luhut memang kerap menimbulkan turbulensi di tubuh Kabinet Indonesia Maju. 

Namun, apakah selanjutnya Luhut akan selalu aman dari perombakan kabinet, tentu saja masih sebatas asumsi. Karena perkara reshufle kabinet adalah hak prerogatif Presiden Jokowi. Lagipula hingga saat ini masih belum ada kejelasan, kapan perombakan tersebut akan dilaksanakan.


Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun