Sebagaimana diketahui, Prabowo yang saat ini menjabat Menteri Pertahanan (Menhan) di Kabinet Indonesia Maju (KIM) dan juga sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, digadang-gadang bakal kembali mencalonkan diri pada Pilpres 2024 mendatang.
Tapi, tentu saja untuk bisa mengusung sosok jagoannya pada Pilpres 2024 mendatang, KAMI jelas harus merapat atau merangkul partai-partai politik yang memiliki visi dan misi sehaluan. Sebab, bagaimanapun, hal itu syarat mutlak untuk bisa masuk dalam pencalonan Pilpres.Â
Kemudian, apa skenario ketiga?Â
Masih dikutip dari CNNIndonesia, kata Denny, KAMI akan hadir hanya sebagai bunga demokrasi, alias sekadar pemanis pemerintahan saat ini.Â
Dalam skenario ini, KAMI tak menjatuhkan Jokowi sebelum 2024 dan tidak mengusung pasangan capres dan cawapres untuk 2024.Â
"KAMI hadir sebagai gerakan moral belaka," tuturnya.Â
Jadi, apabila sebatas gerakan moral seperti dikatakan Denny. Penulis merasa kehadiran KAMI cukup bisa me-make over wajah oposisi ekstra parlementer di Indonesia, serta memperkokoh kekuatan arus kritik terhadap pemerintah.
Betapa tidak, wujud kritik-kritikan terhadap pemerintah selama ini kerap terjadi dilakukan oleh masing-masing personal.Â
Dengan telah dibungkus oleh wadah yang bernama KAMI, maka wujud kritik dari para tokoh-tokoh tersebut akan lebih berani, lantang dan terkonsolidasi dengan baik.Â
Bukan hanya itu, dengan hadirnya KAMI juga bisa menjadi tameng atau sandaran bagi para tokoh yang selama ini doyan mengkritik dari segala risiko yang bakal dihadapi.Â
Kembali, ini hanya hipotesis sederhana penulis. Kita tunggu saja apa sebenarnya yang ada di balik deklarasi KAMI tersebut.