Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

KAMI, "Penumpang Gelap", dan Anies yang Tak Dianggap

18 Agustus 2020   19:04 Diperbarui: 18 Agustus 2020   19:08 2250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan begitu, mudah-mudahan saja kehadiran KAMI benar-benar mampu mengaktualisasikan ide dan gagasannya demi kebaikan bangsa. Syukur-syukur, mereka juga bisa memberikan solusi jitu agar negara bisa secepatnya keluar dari situasi krisis. 

Tapi, jika merujuk pada rekam jejak beberapa tokoh diantaranya, penulis menjadi was-was dan curiga. Jangan-jangan, bergabungnya mereka dibarengi dengan muatan-muatan politis, yang sengaja hendak merongrong kedaulatan pemerintah. 

Soalnya, maaf. Siapa tidak kenal dengan Rocky Gerung, Sri Bintang Pamungkas, Rizal Ramli, atau Sukmawati, atau Muhamad Said Didu. Mereka adalah nama-nama yang selalu melontarkan kritik tajam terhadap pemerintah. Parahnya, kritikan tersebut kerap cenderung sarkasme dan hampir tidak pernah memberikan solusi yang jelas. 

Benar saja, semenjak berdirinya KAMI hingga dideklarasikan hari ini. Tak sedikit pihak yang menduga, bahwa kehadirannya itu tak lebih sebagai bentuk manuver politik. 

Setidaknya, Hal ini diungkapkan oleh Sekjen HMI MPO Laode Muhammad Farid. Dia menilai deklarasi KAMI kental dengan kepentingan politis, yang dihuni oleh "penumpamg gelap" yang ketinggalan kereta Pilpres 2019, dan sudah tidak sabar ingin berkuasa. 

"Mantan pejabat kalau ingin berkuasa, bersabarlah sampai 2024. Pilpres baru satu tahun berjalan sudah tidak sabar ingin menjatuhkan pemerintah. Ini preseden buruk bagi perkembangan demokrasi," tandas Laode, Selasa (18/8). Dikutip dari Jpnn.com. 

Tak hanya itu, Laode juga menyebut, KAMI itu riskan. Soalnya, pengumpulan massa di tengah pandemi Covid-19 dianggap melanggar protokol kesehatan. 

"Kegiatan di tengah pandemi dengan mengumpulkan massa tidak menghargai tim medis yang tengah berjuang menjadi garda terdepan," ungkapnya. 

Masih dikutip Jpnn.com, kegiatan KAMI juga dituding Laode, tidak menghargai Anies Baswedan, selaku Gubernur DKI yang mengimbau masyarakat tidak melakukan kegiatan kerumunan massa di tengah pandemi Covid-19. 

Anies Tak Dianggap 

Apa yang diutarakan Laode terkait "penumpang gelap" dalam tubuh KAMI, boleh jadi sekadar asumsi dirinya, yang dikaitkan dengan fenomena saat ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun