Kedua, banyak kader partai yang korup
Sudah bukan menjadi rahasia umum, di saat kepemimpinan Presiden SBY di periode keduanya, para elite partai seolah berlomba-lomba memanfaatkan kekuasaan ketua umumnya. Mereka terlibat dalam berbagai macam mega proyek di tanah air, sehingga akhirnya terjebak dalam kasus-kasus korupsi.
Kader Demokrat yang paling fenomenal dengan kasus korupsinya, siapa lagi kalau bukan Muhamad Nazarudin. Selain itu masih ada sederet nama yang juga terjebak pada kasus serupa. Sebut saja, Anas Urbaningrum, Jero Wacik, Angelina Sondakh, Andi Malarangeng, Sutan Bathoegana, dan yang lainnya.
Kasus-kasus yang banyak melibatkan kader partai ini pula, akhirnya membuat masyarakat muak dan hilang kepercayaannya. Dan, akhirnya ditinggalkan. Hasilnya, perolehan suara Partai Demokrat di pemilu legeslatif terus merosot.
AHY Optimis Demokrat Bangkit
Kini, Partai Demokrat telah dipimpin oleh seorang ketua umum yang baru, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Di bawah kepemimpinannya, partai yang diibaratkan kapal yang sudah hampir karam ini berharap bisa diselamatkan.
Tentu saja, bukan pekerjaan mudah bagi AHY untuk bisa menyelamatkan kapal yang sudah banyak bolong di sana-sini. Dibutuhkan keuletan, ketegasan dan jiwa kepemimpinan yang kuat, jika memang Partai Demokrat ingin kembali berkibar seperti masa-masa jayanya dulu.
Sejak didaulat sebagai ketua umum, AHY memang seperti tidak pernah diam untuk busa kembali membesarkan partainya.Â
Dia banyak bergerak dengan melakukan konsolidasi sana-sini, pertemuan dengan para petinggi partai lain, melakukan koalisi partai di beberapa daerah dalam rangka Pilkada serentak, dan terakhir adalah bersilaturahmi dengan anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (06/08/2020).
Dalam kesempatan tersebut, AHY memberikan suntikan motivasi dengan cara mengingatkan kembali pada seluruh kadernya yang duduk di kursi parlemen, bahwa partainya pernah menguasai mayoritas jumlah kursi DPR RI.