Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

KAMI Dibentuk, Ini Respon Ngabalin hingga "Kompor" Fadli Zon

4 Agustus 2020   20:39 Diperbarui: 4 Agustus 2020   20:29 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasalnya, sejauh yang saya amati. Kritikan-kritikan yang dialamatkan oleh sejumlah tokoh terhadap pemerintah, kadang kerap menyimpang dari substansi permasalahan. Alih-alih mampu memberikan solusi cerdas, kritikan dimaksud sering kali berubah arah jadi cibiran, nyinyiran yang tendensius. Bahkan, cenderung sarkasme.

Tentu saja, bentuk kritik seperti ini bukanlah hal yang diinginkan pemerintah ataupun masyarakat. Sebab, boro-boro bisa menciptakan kemaslahatan bagi semua pihak, yang ada malah memancing kegaduhan. Sekali lagi, ini sangat tidak kita inginkan.

Namun, saya percaya. Tokoh-tokoh yang tergabung dalam KAMI tidak semuanya hanya bisa memberikan kritik pedas tanpa solusi. Masih banyak tokoh atau orang-orang cerdik cendikiawan yang berdedikasi dan berintelektualitas tinggi serta expert pada bidangnya masing-masing.

Jadi, kritikan yang dilontarkan adalah benar-benar kritik membangun, kritik tepat sasaran, berikut disertai solusi, ide dan gagasan brilian. Aaminn. Sebab, sejatinya, inilah yang dibutuhkan oleh bangsa dan negara Indonesia.

Lalu, bagaimana reaksi tokoh-tokoh lain, atas terbentuknya KAMI?

Sudah barang tentu, pro kontra atas hal tersebut saling bersahutan. Jamak, karena reaksi mereka ini pun tak lepas dari kepentingannya masing-masing.

Bagi yang selama ini kurang suka terhadap pemerintah, berdirinya KAMI pasti akan didukung. Sebaliknya, bagi yang pro pemerintah, boleh jadi malah mencibirnya.

Salah satu tokoh yang turut mengomentari terbentuknya KAMI, adalah Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin. Pria kelahiran Fakfak, Papua Barat, 25 Desember 1968 ini mengatakan, pemerintah akan terbuka dengan terbentuknya koalisi pengkritik ini. Menurutnya, pemerintah dipastikan tak akan mengintervensi.

Bahkan, Ngabalin meminta agar KAMI bisa ikut berperan membantu pemerintah di tengah kondisi pandemi virus corona. Menurut dia, saat ini diperlukan bersama-sama untuk menyelamatkan Indonesia dari ancaman COVID-19. 

"Bahwa saya pastikan Presiden Joko Widodo membuka diri untuk bisa menerima kritik dan masukan dari teman-teman KAMI sepanjang pilihan-pilihan maupun langkah-langkah itu memberikan nuansa baru, untuk kepentingan bangsa dan negara, kepetingan rakyat," kata Ngabalin dalam acara Kabar Petang tvOne yang dikutip  Senin, 3 Agustus 2020. Dikutip dari Viva.co.id.

Respon yang disampaikan Ngabalin yang boleh jadi merupakan refresentasi dari pihak pemerintah, sedikit berbeda dengan apa yang disampaikan oleh politikus Partai Gerindra, Fadli Zon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun