"Demokrat ingin demokrasi hidup di Medan, jadi publik punya alternatif pilihan. Masa di semua tempat kotak kosong semua," ujar Jansen.
Masih dikutip Tempo.co, Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani mengatakan, ada dua pertimbangan yang disampaikan Akhyar ketika memutuskan pindah partai.
Pertama, karena tak diberi ruang oleh PDI Perjuangan untuk menyalurkan hak politiknya dalam kontestasi Pilkada Medan 2020.
Kedua, Akhyar sudah merasa tak nyaman dengan mekanisme kaderisasi di PDI perjuangan. Di sisi lain, hubungan Akhyar dengan Demokrat selama ini berjalan cukup baik.
"Sehingga dia memilih untuk hijrah ke tempat baru yang dipandang lebih kondusif untuk memperkuat potensinya dengan maksimal," ujar dia.
Itulah kultur para pelaku politik di tanah air. Mereka tak segan menjadikan kawan jadi lawan, pun sebaliknya. Semua itu rela dan sadar dilakukan semata-mata meraih kepentingan politiknya.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H