Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ada Peran Jokowi di Balik Sengketa Adian Versus Erick Tohir?

25 Juli 2020   13:48 Diperbarui: 25 Juli 2020   13:46 722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah dua kritikan Adian yang dilayangkan dua surat terbuka ini mendapatkan respon Erick? Boleh dikatakan tidak. Setidaknya, tidak ada tanggapan resmi dari pemilik perusahaan Mahaka Grup ini yang disampaikan langsung terhadap publik.

Artinya, alih-alih menanggapi kritikan Adian, pria kelahiran Jakarta, 30 Mei 1970 ini malah membuat kisah baru, yang menjadikan perseteruan keduanya makin panas.

Erick Tohir mengaku atau lebih tepatnya blak-blakan, bahwa kritikan yang selama ini dialamatkan Adian terhadapnya disebabkan tidak diakomodirnya orang-orang titipan dia di jajaran direksi atau komisaris perusahaan pelat merah, yang berada dalam naungan kementriannya.

Kendati begitu, Erick juga mengaku, bahwa titipan orang untuk ditempatkan pada jajaran direksi atau komisaris perusahaan milik negara itu tidak hanya datang dari Adian. Menurutnya, banyak juga dari pihak-pihak lainnya. Seperti partai politik, LSM, menteri hingga pejabat-pejabat lain setingkat menteri.

Miris memang apa yang diungkapkan Erick ini. Posisi jabatan di perusahaan BUMN ternyata tak ubahnya "nasi tumpeng" yang untuk dibagi-bagi, alias jadi bancakan.

Perusahaan BUMN Sarang Mafia?

Dengan adanya "serangan" dari Erick Tohir, tak lantas membuat Adian jiper atau bungkam. Sebaliknya, menjadikan episode baru dalam perseteruannya dengan Erick Tohir.

Pria yang terkenal tegas dan lugas dalam berbicara ini kembali menuduh, bahwa komposisi atau pengisian jabatan direksi dan komisaris di seluruh perusahaan pelat merah dipastikan bukan melaui jalur pembukaan lowongan kerja. Akan tetapi, lewat jalur titipan. Jumlahnya diduga mencapai kisaran 6000 hingga 7000 orang lebih.

Parahnya, dari sekian banyak orang-orang titipan ini, sebagian besarnya atau sekitar 5000 orang direksi dan komisaris di perusahaan pelat merah tersebut, latar belakangnya tidak jelas. Adian menduga, orang sebanyak itu adalah titipan dari mafia, yang bergerak di berbagai sektor.

"Mungkin enggak di mana 5.000 itu titipan mafia migas, mafia infrastruktur, mafia proyek, mafia impor, mafia alkes dan sebagainya. Mungkin, tidak? Mungkin. Karena kita enggak tahu asal usulnya dari mana," kata Adian. CNNIndonesia.

Jika apa yang diutarakan Adian ini benar. Maka, tidak berlebihan kiranya kalau perusahaan-perusahaan pelat merah ini layaknya sarang mafia. Betapa tidak, jumlahnya melebihi orang-orang yang dititipkan melalui jalur-jalur yang jelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun