Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Makin Panas, Adian Menduga Komisaris BUMN Banyak Titipan Mafia

24 Juli 2020   09:44 Diperbarui: 24 Juli 2020   09:57 1037
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malah, Erick menyebut, titipan itu tidak hanya datang dari Adian, melainkan juga berasal dari LSM, partai politik, hingga para menteri.

Entah apa maksud sebenarnya Erick Tohir membuka borok mekanisme rekruitmen pihak-pihak untuk ditempatkan di perusahaan milik negara tersebut. Apakah ini keluhan atau sebatas curcol (curhat colongan)? Entahlah.

Namun, yang pasti dengan adanya pengakuan Erick Tohir dimaksud semakin menguatkan bahwa BUMN sebagai arena bancakan jabatan bagi pihak-pihak tertentu.

Dengan kata lain, jika marak atau mengandalkan mekanisme titip menitip, boleh jadi skill dan pemahaman tentang tugas dan fungsi jabatan yang diemban oleh orang-orang titipan itu menjadi prioritas nomor sekian.

Adian Serang Balik

Beda halnya dengan Erick yang lamban respon atau tidak bereaksi sama sekali atas segala tanya dan tuduhan Adian melalui dua surat terbukanya. Adian justeru bergerak cepat.

Politisi yang kerap keras dan tegas dalam setiap ada kesempatan acara debat atau talk show di program televisi tersebut langsung melancarkan serangan terhadap Erick dan kementriannya.

Adian langsung menuduh, bahwa pengisian jabatan direksi dan komisaris  di seluruh perusahaan pelat merah itu ditunjuk melalui jalur titipan. Dia menduga, jumlahnya mencapai kisaran 6000 hingga 7000-an lebih.

Masih dijelaskan Adian, seperti dikutip dari CNNIndonesia, selama ini perusahaan BUMN tak pernah membuka lowongan atau lelang jabatan untuk posisi direksi dan komisaris. Ia memastikan bahwa orang yang bisa duduk di jabatan tersebut pasti melalui jalur titipan dan dibawa oleh orang tertentu.

"Kalau tidak dititip, bagaimana orang bisa duduk di situ? kalau tidak dibawa, gimana bisa duduk di situ?" kata Adian, Kamis (23/7/2020).

Masih dikutip dari CNNIndonesia, Adian mengatakan saat ini asal-usul jelas yang menduduki kursi komisaris dan direksi perusahaan BUMN hanya sekitar 1.000 orang. Mereka memiliki latar belakang dari partai politik, kementerian/lembaga negara, relawan pendukung Jokowi hingga TNI/Polri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun