Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gibran dan AHY, Dua Putra Mahkota Beda "Kasta"

23 Juli 2020   17:43 Diperbarui: 23 Juli 2020   18:01 2976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelumnya, pernah ada upaya SBY untuk "menitipkan" AHY pada Jokowi, sebagai salah seorang menteri di Kabinet Indonesia Maju (KIM). Niat SBY kembali gagal. Disebut-sebut biang kegagalannya itu karena perseteruan panjang dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDI-P), Megawati Soekarnoputri.

Gibran Rakabuming Raka

Apa yang telah dilakukan oleh SBY guna meneruskan klan-nya di dunia politik, diikuti oleh Presiden Jokowi. Mantan Wali Kota Solo ini mempercayakan trah politiknya pada Gibran Rakabuming Raka dan menantunya, Boby Nasution.

Dari kedua sosok itu, nama Gibran paling disorot. Pasalnya, majunya pada Pilwakot Solo 2020 cukup kontroversial.

Kenapa?

Pasalnya, ayah dari Jan Ethes ini mampu menyingkirkan rival berat, Ahmad Purnomo. Selain seorang petahana, pengalaman Purnomo di dunia politik dan pemerintahan jauh di atas Gibran.

Maka, saat putra sulung Jokowi ini mendapat rekomendasi dari PDI Perjuangan (PDI-P), banyak yang meyakini, bahwa kemenangan itu bukan atas dasar kemampuan Gibran. Akan tetapi, akibat adanya campur tangan sang ayah.

Terlebih, sebelumnya Presiden Jokowi mengundang Purnomo ke Istana Presiden, dan memberitahukan, bahwa yang mendapat tiket maju Pilwakot Solo adalah putranya.

Tindakan Presiden Jokowi ini menjadi diskursus publik. Tak sedikit menilai, orang nomor satu di Indonesia ini telah memanfaatkan kekuasaannya demi kepentingan pribadi, hingga bentuk intervensi politik.

Namun, segala suara-suara sumir di luar tentu saja tidak serta merta menggagalkan tiket yang sudah digenggam Gibran. Memang sejatinya, tidak ada regulasi yang dilanggar. Kalaupun ada, sipatnya hanya sebatas etika. Dan, ini tidak akan banyak berpengaruh bagi majunya Gibran di Pilwakot Solo.
 

AHY Kalah Masa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun