Benar, Prabowo memang tidak jadi presiden. Tapi, setidaknya saat dia bergabung dengan koalisi pemerintahan, harusnya tetap komit dengan apa yang diucapkannya waktu kampanye.
Kedua, image Susi Pudjiastuti sebagai Menteri KKP sebelumnya masih sangat melekat dalam ingatan masyarakat. Betapa tidak, wanita kelahiran Pangandaran, Jawa Barat ini sangat familiar, merakyat, pro nelayan nusantara dan tegas dalam menegakan aturan.
Maka, saat ada kebijakan Edhy Prabowo yang bertentangan dengan kebijakan Susi saat menjabat Menteri KKP. Kontan, publik pun langsung mengkait-kaitkannya dengan kebijakan Susi
Sebagaimana diketahui, zaman Menteri Susi, ekspor benih lobster adalah hal tabu. Sebab, selain akan mengancam habitat, juga hanya akan menguntungkan negara lain.Â
Harga jual negara penerima ekspor benih lobster dari Indonesia, contohnya Vietnam akan jauh lebih tinggi dibanding Indonesia sendiri.
Ekspor Benih Lobster Tetap Jalan
Sekuat apapun protes dan kekhawatiran masyarakat itu tak membuat keputusan Menteri KKP surut langkah ke belakang. Edhy kekeuh dengan kebijakannya.
Menurut Edhy, seperti banyak diberitakan media massa, dibukanya kembali keran eskpor benih lobster, untuk menanamkan semangat budi daya lobster lebih banyak lagi. Jika hal tersebut sukses dilakukan, maka akan sangat menguntungkan para nelayan tanah air.
Ya, apapun dalihnya, saya hanya berharap, kebijakan tersebut memang benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh bangsa, negara dan masyarakat, pada umumnya.
Ekspor Benih Lobster Untungkan Gerindra?
Saat Edhy Prabowo tetap kekeuh dengan pendiriannya untuk mengekspor benih lobster, aroma tak sedap pun mulai mengarah pada dirinya dan Partai Gerindra.