Rebutan Pengaruh Sisa Orba
Boleh jadi Munaslub Partai Berkarya yang dilaksanakan oleh kubu Muchdy PR itu tidak sah dan berhasil dibubarkan. Namun, tetap saja hal tersebut mencerminkan bahwa partai yang didirikan pada tahun 2016 ini sudah layu sebelum berkembang.
Perlu perjuangan keras dan proses yang sangat panjang agar partai ini bisa bersaing dengan partai-partai tanah air lainnya yang telah mapan.
Satu hal lagi, dengan terjadinya Munaslub yang dipaksakan oleh Muchdy PR tersebut, bagi saya tak ubahnya rebutan pengaruh sisa kekuasaan zaman orba.
Ya, bagi saya Tommy Soeharto sudah pasti sebagai salah satu aktor yang paling berperan pada zaman orba meski berada di luar ring pemerintahan.
Pun dengan Muchdy PR. Dia memiliki karir cukup cemerlang sewaktu Presiden Soeharto berkuasa.
Saya mulai tahu nama Muchdy PR kala namanya dikait-kaitkan dengan kasus pembunuhan aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Munir pada tahun 2004 silam. Namun kemudian majelis hakim memutuskan bahwa dirinya bebas dari segala tuntutan.
Terlepas itu semua, dari beberapa sumber yang pernah saya baca, Muchdy PR memiliki karir cukup cemerlang di dunia militer pada masa-masa jayanya orba. Bahkan, pria kelahiran 15 April 1949 pernah menjabat Danjend Kopasus menggantikan Prabowo Subianto yang naik jabatan menjadi Pangkostrad.
So, bagaimana kelanjutan kisah Partai Berkarya ini ke depannya dan pengaruh siapa yang akan memenangkan pertarungan ini, Tommy atau Muchdy PR? Menarik kita tunggu.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H