Sewaktu masih menjabat sebagai Pjs Presiden, dia memimpin Kabinet Ampera II pada 1967-1968. Soeharto baru menjadi Presiden RI secara definitif pada 1968 dengan Kabinet Pembangunan I hingga tahun 1971.
Kabinet Pembangunan I mulanya tak jauh berbeda susunannya dengan Kabinet Ampera II. Kemudian Soeharto melakukan reshuffle pada 11 September 1971 atau setelah pemilu.
3. Presiden Jokowi
Seperti diketahui bahwa Presiden Jokowi menjabat Presiden RI melalui mekanisme pemilihan presiden (Pilpres) pada tahun 2014 lalu. Saat itu beliau yang berpasangan dengan Jusuf Kalla berhasil mengalahkan pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa.
Dalam catatan, Presiden Jokowi pertama kali melakukan resshuffle kabinet ialah pada tahun 2015. Tepatnya pada tanggal 12 Agustus. Setahun kemudian atau pada bulan Juli 2016, mantan Gubernur DKI Jakarta ini kembali melakukan perombakan kabinet.
Dalam kesempatan ini, saya tidak hendak mengulas tentang alasan Presiden Jokowi mershuffle kabinetnya yang terjadi pada tahun-tahun awalnya menjabat sebagai Presiden RI. Tapi akan lebih mengulas tentang isu reshuffle yang merebak beberapa waktu belakangan.
Seperti telah saya ulas pada tulisan di atas, isu reshuffle ini mencuat setelah viralnya video kemarahan Presiden Jokowi terhadap abak buahnya pada sidang kabinet paripurna hingga akhirnya berujung ancaman reshuffle kabinet.
Awalnya banyak yang percaya bahwa perombakan kabinet itu akan terjadi dalam waktu dekat, mengingat urgensi kondisi negeri akibat pandemi yang sudah tidak bisa ditunda-tunda lagi.
Namun hingga hari ini isu tersebut seperti menguap begitu saja. Bahkan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno sempat memastikan tidak akan ada reshuffle kabinet dalam waktu dekat dengan dalih kinerja para pembantu presiden di KIM sudah bekerja dengan baik.
Hanya Gertak Sambal?
Setelah ada pernyataan dari Mensesneg, Pratikno, konstalasi negeri yang telah cukup panas oleh isu reshuffle kembali berubah.